Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Isu Penting yang Bakal Dibahas di KTT AIS Forum 2023 Bali

KTT AIS Forum 2023 akan membahas isu pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong (kanan) menyampaikan keterangan bersama Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kemenkominfo Septriana Tangkary (kiri) dan Panasehat Khusus Menko Marves bidang Komunikasi dan Media Ezki Tri Rezeki (tengah) saat Media Briefing terkait Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 dan World Water Forum (WWF) 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (9/8/2023).
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong (kanan) menyampaikan keterangan bersama Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kemenkominfo Septriana Tangkary (kiri) dan Panasehat Khusus Menko Marves bidang Komunikasi dan Media Ezki Tri Rezeki (tengah) saat Media Briefing terkait Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 dan World Water Forum (WWF) 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (9/8/2023).

Bisnis.com, DENPASAR – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum bakal fokus membahas sejumlah isu penting yang menjadi fokus pembangunan di negara – negara kepulauan.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Usman Kansong menjelaskan KTT AIS Forum di Nusa Dua akan membahas tiga isu penting yaitu pembangunan ekonomi biru, tantangan perubahan iklim, dan mempererat solidaritas antara negara pulau dan kepulauan.

Para kepala negara/kepala pemerintahan yang hadir dalam KTT AIS Forum akan fokus menjadikan ekonomi biru sebagai penggerak, pemulihan dan transformasi ekonomi dengan berpegang pada kelestarian lingkungan dan keberlanjutan. Usman juga menyebut KTT AIS di Nusa Dua akan memperkuat solidaritas negara – negara kepulauan dalam menghadapi perubahan iklim global.

"Melalui forum ini kami ingin membangun solidaritas negara-negara pulau dan kepulauan untuk mengatasi ancaman terhadap lingkungan. Jadi kalau terjadi bencana lingkungan, yang terkena pertama-tama itu adalah negara kepulauan. Misalnya ada beberapa negara pulau yang diramalkan akan tenggelam bila pemanasan global tidak bisa diatasi," jelas Usman dikutip dari siaran pers, Senin (9/10/2023).

Usman melanjutkan, KTT ini juga bertujuan untuk membangun solidaritas negara-negara kepulauan dan negara pulau dalam memulihkan kondisi lingkungan di dunia sembari kita meningkatkan ekonomi biru agara dapat membantu mendorong kemajuan ekonomi.

Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kemenko Marves Sora Lokita di menjelaskan KTT AIS Forum akan menjadi tonggak kesadaran bagi semua elemen masyarakat dan pemegang kepentingan punya solusi nyata menghadapi ancaman perubahan iklim yang telah berdampak besar pada sektor kelautan.

“Menekankan pada prinsip utama yaitu saling ketergantungan saling membantu atau mutual aid, dan saling menguntungkan atau mutual benefit. Hal ini diadaptasi dari konsep gotong royong yang menenun jalinan masyarakat sebagai negara pulau dan kepulauan,” ujar Sora

Atas dasar kesamaan kondisi geografis dan tantangan, KTT AIS Forum 2023 menjadi wadah penting bagi negara-negara pulau dan kepulauan untuk bertukar informasi guna menemukan solusi atas tantangan bersama, seperti perubahan iklim, tata kelola kelautan, hingga polusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper