Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim kenaikan harga beras di Indonesia masih dalam tahap yang lebih baik dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Hal ini disampaikannya dalam agenda Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Ala-Alap Jokowi ‘Taat Instruksi 2024 Apa Kata Jokowi’ di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2023).
Jokowi tak membantah bahwa msetiap negara tengah dihadapkan dengan permasalahan pangan, tak hanya gandum tetapi juga komoditas beras.
Indonesia, kata Jokowi masih perlu untuk melakukan import hingga 1,5—2 juta ton lantaran dinilainya produksi di dalam Negeri yang belum mencukupi mengingat pertambahan penduduk yang terus bertamahah. 278 juta tahun ini, sebelumnya 270 juta.
Bahkan, dia mengatakan menghadapi produksi beras harus bertambah, tetapi banyak Negara seperti India dengan 22 Negara lainnya yang memutuskan menghentikan ekspor beras yang membuat peningkatan harga beras tak terelakkan. Kendati demikian, Indonesia masih berada dalam kondisi yang lebih baik.
“Ini masalah yang harus saya sampaikan. Karena imbasnya ke negara lain. Harga beras kita masih di angka Rp10.800—Rp13.000 tetapi di Negara tetangga harganya sudah sangat tinggi,” ucapnya dalam forum tersebut
Baca Juga
Kepala Negara memerinci bahwa nasib serupa tengah melanda Negara tetangga. Misalnya, harga beras di Singapura rata-rata sudah mencapai Rp21.600, Brunei Darussalam sudah mencapai rata-rata Rp37.000, di Timor Leste sudah berada di angka Rp20.000.
Sementara itu, Indonesia masih dikisaran Rp10.800—Rp13.000. Meski begitu, Presiden Ke-7 RI itu menegaskan bahwa pemerintah akan terus berusaha dalam menekan harga beras agar turun dan kembali normal dengan berbagai strategi salah satunya pemberian bantuan.
“6 bulan lalu seinget saya kita sudah memberikan bantuan 10 kilogram (kg) per bulan beras kepada 21,3 juta masyarakat kita. Kemudian, kami ulangi lagi September—Oktober akan kami berikan bantuan 10kg beras ke 21,3 juta untuk masyarakat kita untuk meringankan masalah berat ini. Sepanjang APBN masih ada ruang pasti kita akan putuskan,” pungkas Jokowi.