Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang menandai 30 September sebagai “hari reunifikasi” untuk memperingati aneksasi ilegal Rusia atas wilayah Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Pada 30 September 2022, Rusia menandatangani perjanjian dengan proksi Moskow di empat wilayah yang diduduki, dan menyatakan wilayah tersebut sebagai bagian dari Federasi Rusia.
Dikutip dari Kyiv Independent, penandatanganan tersebut menyusul serangkaian referendum palsu di daerah-daerah.
Disebutkan bahwa pemerintah daerah menggunakan taktik intimidasi dan ancaman kekerasan untuk memaksa masyarakat memilih dalam referendum.
Tahun ini, Putin merekam pidato video yang memberi selamat kepada penduduk wilayah pendudukan pada hari peringatan “reunifikasi.”
“Setahun yang lalu, pada tanggal 30 September, sebuah peristiwa yang menentukan, benar-benar bersejarah dan mengubah hidup terjadi: perjanjian ditandatangani mengenai aksesi empat subjek baru ke Federasi Rusia,” kata Putin.
Baca Juga
Pada tanggal 29 September, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan akan mulai merekrut penduduk wilayah pendudukan sebagai bagian dari kampanye wajib militer dua kali setahun.
Sementara itu, perang antara Rusia dan Ukraina pecah sejak 24 Februari 2022 masih berlangsung hingga kini.
Invansi Rusia ke Ukraina ini tercatat sebagai serangan terbesar sebuah negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II.
Adapun alasan Presiden Rusia mengumumkan perang dengan Ukraina karena adanya permintaan bantuan dari para pemimpin kelompok separatis di Ukraina timur.