Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Sebut 22 Negara Bakal Setop Ekspor Bahan Pangan

Jokowi menyebutkan bahwa telah ada 22 Negara yang tidak mengekspor bahan pangan, di antaranya Uganda, Rusia, India, Bangladesh, Pakistan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berpidato dalam forum rapat kerja nasional (rakernas) ke-IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (29/9/2023). Dok Youtube PDIP
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berpidato dalam forum rapat kerja nasional (rakernas) ke-IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (29/9/2023). Dok Youtube PDIP

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa sudah ada 22 Negara menghentikan ekspor bahan pangan, salah satunya beras, untuk mengantisipasi tantangan krisis iklim.

Hal ini dia sampaikan saat memberikan pidato di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jakarta Internatioan Expo Kemayoran, Jumat (29/9/2023).

“Ada Uganda, Rusia, India, Bangladesh, Pakistan dan Myanmar yang terakhir juga akan masuk lagi tidak akan mengekspor bahan pangannya,” ujarnya dalam forum tersebut.

Alhasil, Kepala Negara menjelaskan bahwa saat ini krisis iklim turut menyebabkan kenaikan terhadap pangan. sehingga apabila setiap Negara melakukan kebijakan serupa, maka semua harga bahan pokok pangan akan naik. Mengingat bahan pokok seperti gandum, beras, gula, mulai menjadi barang yang dipertimbangkan setiap Negara untuk diekspor. 

Dia pun meyakini dibutuhkan visi taktis untuk mengantisipasi segala ancaman hingga 5—10 tahun ke depan.

Apalagi, Jokowi mengatakan bahwa 2030 diperkirakan jumlah penduduk Tanah Air sudah mencapai 310 juta orang dari 278 juta pada 2023, sebab pertumbuhan penduduk Indonesia memiliki kenaikan hingga 1,25 persen per tahun.

“Artinya, pangan menjadi kunci seperti yang disampaikan oleh Bung Karno. Pangan merupakan mati hidupnya suatu bangsa. Itu betul sekali. Beliau [Soekarno] sudah melihat kejadian yang skrg ini kita alami,” tuturnya.

Presiden ke-7 RI itu pun menjabarkan sejumlah strategi yang telah dipersiapkan oleh pemerintah, seperti menghadirkan embung, irigasi, hingga waduk yang pada 2024 ditargetkan akan bertambah 61 waduk dengan total waduk kurang lebih 300 waduk.

“Namun [jumlah waduk itu] masih sangat kecil sekali kalau dibandingkan dengan Korea Selatan, dengan China, belum ada 10 persennya kita. Artinya masih perlu kerja keras untuk menyelesaikan infrastruktur yang berkaitan dengan pangan yang kita miliki,” pungkas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper