Bisnis.com, BATAM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera membangun site plan pemukiman untuk relokasi permanen Warga Rempang di Tanjung Banun.
Adapun penugasan yang Kementerian PUPR terima dari Presiden, yakni pembuatan site plan pemukiman di Tanjung Banun yang berlokasi di selatan Pulau Rempang, yang berjumlah 1.322 KK.
Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian PUPR, Johanes Wahyu Kusumo Susanto mengatakan pihaknya akan mendukung penuh Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pulau Rempang.
Untuk itu, mereka telah melakukan rapat teknis dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam baru-baru ini. "Jadi dengan rapat ini, kami ingin mengetahui lingkup pekerjaan yang dapat dilakukan oleh Kementrian PUPR kedepannya," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (29/9/2023).
Johanes mengatakan akan ada 5 kampung yang terdiri dari 961 KK, yang akan direlokasi ke Tanjung Banun. Sementara di Tanjung Banun sendiri, saat ini sudah ada 361 KK yang bermukim disana.
Sehingga masyarakat yang akan bermukim di Tanjung Banun nantinya menjadi 1.322 KK. "Untuk di Tanjung Banun akan dibangun pemukiman terpadu. Pemukiman ini, dapat dijadikan sebagai percontohan kampung nelayan yang eco friendly di Indonesia," katanya lagi.
Baca Juga
Sementara itu Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto mengatakan BP Batam akan berkoordinasi dengan Kementrian PUPR untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan Rempang.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk memenuhi hak masyarakat dapat terselesaikan dengan baik dan cepat.
"Semoga pembangunan Rempang Eco City ini bisa segera berjalan dan memberikan dampak kesejahteraan masyarakat kedepannya," ujar Enoh.(K65)