Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Ukraina mengeklaim telah memberi pukulan yang signifikan terhadap pimpinan armada Rusia di Laut Hitam pada pekan lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi kedatangan tank-tank tersebut melalui aplikasi pesan Telegram: "Kabar baik dari Menteri Pertahanan Rustem Umerov. Tank Abrams sudah berada di Ukraina dan sedang dipersiapkan untuk memperkuat brigade kami."
Dia tidak menyebut jumlah tank yang telah dikirim.
Tank-tank tersebut merupakan tank pertama dari 31 tank M1 Abrams yang dijanjikan oleh pemerintahan Joe Biden, dan datang beberapa bulan lebih cepat dari perkiraan.
Tank-tank tersebut bergabung dengan tank yang dikirim oleh mitra NATO, termasuk Leopard buatan Jerman dan Challenger buatan Inggris, yang tiba pada musim semi lalu.
Tank-tank tersebut merupakan senjata berat terbaru yang dikirim oleh Amerika Serikat (AS) ketika Ukraina terus melancarkan serangan balasan untuk menembus pertahanan di wilayah yang dikuasai Rusia di bagian Selatan dan Timur negara itu.
Baca Juga
Ini adalah pertarungan yang telah merugikan kedua belah pihak dalam perang - tidak hanya dalam hal peralatan tetapi juga dalam jumlah korban pasukan yang mengejutkan - tanpa banyak kemajuan teritorial yang signifikan oleh pasukan Ukraina.
Pasukan operasi khusus Ukraina mengeklaim bahwa korban terbaru Rusia adalah komandan armada Laut Hitamnya dalam sebuah serangan terhadap markas besar di Semenanjung Krimea yang diduduki Rusia pada hari Jumat (22/9/2023).
Para pejabat mengeklaim bahwa komandan Viktor Sokolov terbunuh bersama dengan 33 perwira senior lainnya. Sejauh ini, belum ada tanggapan dari Moskow mengenai klaim tersebut.
Namun, jika benar, ini akan menjadi pukulan besar bagi mesin perang Rusia-bukan hanya kematian salah satu perwira tertinggi negara itu, tetapi juga salah satu serangan paling berani terhadap wilayah yang diduduki Rusia jauh di luar medan perang Ukraina.
Terkait tank Abrams, Washington enggan untuk mengirimkannya ke medan perang Ukraina di tengah kekhawatiran bahwa langkah ini akan meningkatkan ketegangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Namun, para pejabat AS mengonfirmasi kepada David Martin dari CBS bahwa pemerintahan Biden menjanjikan pengiriman rudal jarak jauh yang dilengkapi dengan amunisi klaster kepada Zelensky, yang dikenal sebagai ATACMS - Army Tactical Missile Systems.
Rudal-rudal ini memiliki jangkauan hingga 190 mil dan dapat diluncurkan dari peluncur roket bergerak HIMARS yang sudah digunakan oleh militer Ukraina.
Rudal-rudal ini akan memungkinkan Ukraina untuk menyerang jalur pasokan dan pos komando Rusia jauh di luar garis depan, jenis jangkauan yang telah terbukti mampu dilakukan oleh militer. (Andy Repi)