Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diplomasi Batik Padang Tanah Liek Wapres Ma'ruf Saat ke China

Batik tanah liek asal Padang yang dikenakan Wapres Maruf saat kunjungan kerja ke China sarat pesan dan makna
Diplomasi Batik Padang Tanah Liek Wapres Ma'ruf Saat ke China. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin melakukan kunjungan ke Kantor Perwakilan Lembaga Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) di Shanghai, China, Senin (17/9/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio
Diplomasi Batik Padang Tanah Liek Wapres Ma'ruf Saat ke China. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin melakukan kunjungan ke Kantor Perwakilan Lembaga Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) di Shanghai, China, Senin (17/9/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA – Tak hanya ekonomi, budaya menjadi salah satu misi yang dibawa oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin saat melakukan serangkaian agenda kunjungan kerja ke tiga kota di China selama 6 hari.

Dalam kunjungan kenegaraan kali ini, Wapres dengan bangga mengenakan batik tanah liek atau tanah liat yang berasal dari Padang, Sumatera Barat, saat menemui pengusaha di China dan diaspora Tanah Air.

Sekadar informasi, nama Batik Tanah Like memang jarang dikenal karena tergerus oleh penggunaan songket dan sulaman dari Sumatra Barat. Namun belakangan, batik tanah liek mulai dikenal lagi seiring dengan banyaknya gerai-gerai batik yang menjual batik kuno khas Sumatera Barat ini.

Inspirasi motif datang dari kekayaan budaya alam Minangkabau, seperti motif tabuik (tabut), Jam Gadang dan Rumah Gadang. Saat ini ada tiga sentra pembuatan batik tanah liat di Sumatra Barat, yakni di Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan dan di Kabupaten Dharmasraya.

Ma'ruf mengaku suka memakai batik itu saat Ma'ruf mengunjungi LPPOM MUI Shanghai pada Senin (18/9/2023) dengan mengenakan motif batik tanah liat dengan warna cokelat dengan corak rumah gadang di pakaiannya itu serta saat melakukan pertemuan dengan sejumlah diaspora dan pelajar di China

Di LPPOM MUI, Ma'ruf awalnya mendengarkan pemaparan terkait produk halal Indonesia yang dipasarkan di China oleh Direktur Kantor Perwakilan LPPOM MUI Shanghai Dawood Su dan Muti Arintawati Dirut LPPOM MUI.

Adapun, usai pemaparan dan momen foto bersama salah satu Warga Negara Tirai Bambu Zakiyee yang bekerja di Shanghai Al-Amin memberikan kenang-kenangan kepada Ma'ruf. Wapres Ke-13 RI itu sempat berbincang terkait produk Indonesia yang dipasarkan di China serta membanggakan batik Padang yang tengah dikenakannya.

"Saya pakai batik Padang," kata Ma'ruf kepada perwakilan LPPOM MUI Shanghai.

Ma'ruf juga mengenakan batik itu saat dialog dengan diaspora RI pada malam harinya. Dia pun berharap agar diaspora dan pelajar di sana agar tidak melupakan budaya dan keanekaragaman suku di Indonesia. Apalagi, dirinya juga meminta agar lagu ‘Bagimu Negeri’ turut didendangkan usai lagu ‘Rayuan Pulau Kelapa’ dinyanyikan.

Orang nomor dua di Indonesia itu pun mengakui senang untuk mengenakan batik dari kota Rendang itu.

"Saya senang pakai batik Padang, bagus ya [motifnya]. Saya sengaja bilang [ke pengusaha dan diaspora] saat saya pakai Batik Padang. Ya, karena suka, makanya saya pakai," ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, dia menilai saat ini situasi geopolitik dan geoekonomi dunia saat ini menuntut rangkaian skenario transformasi tatanan universal, di antaranya, perubahan kekuatan ekonomi dunia.

Secara geografis berada di kawasan Asia dan menjadi hub lintas perdagangan dunia, Indonesia dan China berpotensi menjadi kekuatan ekonomi, bahkan mungkin perubahan kekuatan politik dalam skenario transformasi dunia.

Namun, lebih dari itu Wapres Ke-13 RI itu juga mengungkapkan, sebagaimana upaya China untuk menjadi kekuatan dunia dan regional dengan pendekatan pembangunan yang damai, Indonesia juga terus memperkuat langkah-langkah sebagai kekuatan regional yang berpengaruh sebagai jembatan di kawasan Asia-Pasifik.

Menurutnya, dengan semangat solidaritas, kekayaan budaya dan pengetahuan berbasis kearifan lokal tersebut juga harus terus didorong, dia menilai Indonesia—China pun dapat terus bersama-sama menjalin kemitraan yang kuat, menjadi jembatan di kawasan Asia-Pasifik, dan berkontribusi positif bagi perdamaian dan kemakmuran dunia dari sisi budaya tersebut.

“Sebagai negara yang berada di kawasan Asia, Indonesia dan China memiliki kekayaan budaya yang unik, semangat solidaritas, dan ilmu pengetahuan berbasis kearifan lokal, sebagai modal sosial dari semangat Abad Asia,” imbuh Ma’ruf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper