Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Prabowo Subianto meyakini kebebasan berpendapat merupakan hak asasi yang paling penting sehingga harus dilindungi negara.
Meski demikian, Prabowo kebebasan berpendapat juga harus ada batasannya. Menurutnya, kebebasan berpendapat tidak boleh sampai menghina identitas orang lain.
"Kebebasan berpendapat itu hak asasi yang paling penting, tapi tidak boleh dipakai mengujar kebencian dan perpecahan, tidak boleh. Tidak boleh menghina agama lain, suku lain, ras lain. Kebebasan berpendapat harus ada tanggung jawabnya," jelas Prabowo dalam acara Mata Najwa: 3 Bacapres Bicara Gagasan seperti yang disiarkan kanal YouTube Universitas Gadjah Mada, Selasa (19/9/2023).
Menteri Pertahanan RI ini menilai dibandingkan dengan negara tetangga, Prabowo merasa kebebasan berpendapat di Indonesia lebih baik. Dia mencontohkan Singapura yang semua stasiun televisi dimiliki negara. "Jadi, agak lumayan lah kita. Nanti bersama-sama kita bikin yang lebih baik lagi," kata Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menekankan pentingnya hidup rukun dalam masyarakat. Oleh sebab itu, kebebasan berpendapat tidak boleh membuat masyarakat terbelah.
Apalagi, Prabowo meyakini sebuah negara bisa maju apabila adanya perdamaian di dalamnya. Terutama, lanjutnya, kerukunan antarpara pemimpin negara.
Baca Juga
"Kunci keberhasilan adalah, Indonesia terutama, para pemimpinnya harus hidup rukun, harus bisa kerja sama, tidak ada dalam sejarah manusia. Anda periksa, tidak ada kemakmuran tanpa perdamaian, tidak ada kemakmuran tanpa kerja sama elite, kerja sama pemimpin," ujarnya.