Bisnis.com, SOLO - Bisnis telah merangkum kumpulan pernyataan (dan postingan) UAS yang berkaitan dengan Pulau Rempang.
Ustaz Abdul Somad menjadi salah satu tokoh masyarakat yang turut mendapat sorotan setelah konflik Pulau Rempang mengemuka.
Salah satu pernyataan yang viral adalah ketika UAS berharap agar para pengacara terbang ke Rempang dan membantu warga di sana.
Dia meminta agar para pengacara itu membebaskan sejumlah warga penolak relokasi yang ditangkap oleh kepolisian karena dituduh sebagai provokator.
"Wahai pengacara pengacara berangkat kalian sekarang menolong yang sekarang sedang kena tangkap sekarang, supaya dilepaskan," kata UAS dalam unggahan instagramnya @ustadzabdulsomad_official.
Kemudian, UAS juga membeberkan akta MoU antara Pemko Batam dan PT MEG terkait investasi di Rempang.
Baca Juga
Postingan UAS ini viral di Twitter, tapi saat Bisnis mencoba cek Instagram resmi UAS, postingan tentang akta MoU tersebut sudah tidak tersedia.
Diketahui bahwa Mou antara Pemko Batam dan PT MEG ditandatangani pada tahun 2004 lalu.
Dalam Nota Kesepakatan tertulis bahwa: “Kampung tua yang terdapat di Pulau Rempang dan pulau-pulau lainnya yang termasuk dalam nota kesepakatan tersebut harus tetap dipertahankan (enclave) sehingga tidak termasuk dalam kawasan pengembangan.”
Itu artinya, baik pemerintah daerah ataupun investor sama-sama berjanji akan melindungi masyarakat adat serta budaya setempat.
Setelah beberapa pernyataan ini, muncul rumor jika UAS dan sahabatnya ditangkap oleh pihak kepolisian.
Akan tetapi, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad memastikan kabar tersebut tidak benar alias hanya hoaks semata.
"Beredarnya berita di media massa yang menyebarkan informasi tentang Ustadz Abdul Somad dipanggil polisi pasca bentrok di Rempang, adalah hoaks atau tidak benar," kata Pandra dilansir dari Antara.
Lebih lanjut pihak kepolisian saat ini tengah memburu penyebar hoaks tentang penangkapan UAS dan sahabatnya atas kasus Rempang.
"Langkah kami selanjutnya adalah dari Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Kepri, kemudian didukung dengan seluruh tim kekuatan multimedia Polri, akan melakukan pencarian pelaku," katanya.