Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara menembakkan setidaknya satu rudal balistik tidak dikenal di lepas pantai timurnya.
Peluncuran rudal tersebut hingga saat ini belum adanya rincian lebih lanjut, tetapi peneliti mengatakan peluncuran tersebut memerlukan analisis lebih dalam, pada Rabu (13/9/2023).
Melansir Aljazeera, penjaga pantai Jepang mengatakan bahwa dua rudal balistik mungkin telah diluncurkan dan tampaknya jatuh ke laut.
Peluncuran rudal tersebut dilakukan saat pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berada di Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di mana penjualan senjata dikatakan sebagai agenda utama.
Adapun sejumlah pejabat senior militer terlihat menemani Kim Jong-un dalam perjalanannya berkunjung ke Rusia.
Analis keamanan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) Ankit Panda turut berkomentar di platform X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Baca Juga
“Menarik, peluncuran tanpa Kim Jong-un di negara ini menjadi yang pertama,” tulisnya di Twitter.
Korea Utara telah melakukan banyak uji coba rudal tahun ini yang melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diberlakukan atas program rudal nuklirnya pada 2017.
Sejauh ini tercatat telah terdapat lebih dari 100 rudal Korea Utara yang sudah diluncurkan sejak awal 2022 lalu.
Pyongyang menembakkan dua rudal balistik jarak pendek pada 30 Agustus 2023. Sedangkan Kim Jong-un meresmikan peluncuran kapal selam serangan nuklir taktis pertama negara itu, "The Hero Kim Kun Ok", pada pekan lalu.