Bisnis.com, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan akan selalu siap bekerja jika masa jabatannya diperpanjang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Yudo menyatakan bahwa sesuai aturan yang berlaku, masa purnatugasnya dari dunia militer dimulai pada 26 November 2023.
"Tentara diperintahkan selalu siap. Saya kira semuanya tahulah tentara diperintahkan apapun ya siap. Bukan siap atau tidak, harus siap," jelas Yudo usai rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).
Dia mengatakan akan menyerahkan seluruh keputusan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bagaimanapun, lanjutnya, yang berhak menunjuk orang menjadi Panglima TNI merupakan presiden.
"Kalau diperpanjang dan tidak, ya tentunya sesuai Undang-undang maupun hak prerogratif presiden," ujarnya.
Yudo mengakui masa pensiunnya tak jauh dari hari pencoblosan Pemilu 2024. Meski demikian, dia meyakini tak akan ada masalah regenerasi sebab banyak calon panglima TNI yang sudah disiapkan.
Baca Juga
"Kan kalau TNI kan regenarasi ada kepala staf angkatan, ada bintang dua, bintang tiga, bintang satu, kan semuanya. Pasti enggak ada kesulitan untuk meneruskan organisasi TNI," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan pihaknya belum menerima surat presiden terkait nama pengganti Panglima TNI Yudo Margono yang akan memasuki masa pensiun. Komisi I DPR yang nantinya akan lakukan uji kelayakan dan kepatutan kepada calon panglima TNI masih menunggu nama dari Jokowi.
"Sampai saat ini kita belum ada surat masuk, juga belum merencanakan kapan akan dilakukan pergantian," ungkap Meutya juga usai rapat.
Dia juga mengakui perpanjangan masa jabatan Yudo menjadi salah satu pilihan. Selama tidak menyalahi aturan perundangan-undangan, lanjutnya, Komisi I DPR akan menerima opsi-opsi yang tersedia.
"Silahkan pemerintahan khususnya presiden melihat mana opsi yang terbaik. Sampai saat ini opsi masih terbuka," jelas Meutya.