Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Taiwan Kembali Deteksi Armada Militer China di Pasifik Barat

Taiwan kembali mendeteksi aktivitas armada militer China di kawasan Pasifik Barat.
Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) merilis video interaksi tidak aman dengan kapal perang China. Militer AS mengatakan kapal perusaknya, USS Chung-Hoon, serta fregat Kanada sedang melakukan transit rutin di Selat Taiwan yang sensitif pada saat itu. Dalam video tersebut, kapal China terlihat berlayar melintasi jalur kapal perusak, yang kabarnya harus melambat untuk menghindari tabrakan./Reuters
Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) merilis video interaksi tidak aman dengan kapal perang China. Militer AS mengatakan kapal perusaknya, USS Chung-Hoon, serta fregat Kanada sedang melakukan transit rutin di Selat Taiwan yang sensitif pada saat itu. Dalam video tersebut, kapal China terlihat berlayar melintasi jalur kapal perusak, yang kabarnya harus melambat untuk menghindari tabrakan./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Taiwan kembali mendeteksi aktivitas armada militer China di kawasan Pasifik barat pada Senin (11/9/2023).

Kapal induk Shandong terlihat memimpin pergerakan formasi angkatan laut China di 111 km sebelah tenggara Taiwan, yang memasuki wilayah Pasifik barat untuk melakukan latihan militer.

Sejak pukul 5.40 pagi waktu setempat, kementerian tersebut juga melihat 11 pesawat militer China, termasuk pesawat tempur J-16 yang berada di zona identifikasi pertahanan udara.

"Kami memantau situasi dengan cermat dengan menugaskan pesawat, kapal angkatan laut, dan sistem rudal berbasis darat untuk merespons hal tersebut," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (11/9/2023).

Shandong yang mulai berlayar pada 2019 turut berpartisipasi dalam latihan militer China di sekitar Taiwan pada April lalu, juga di wilayah Pasifik barat.

Kapal induk tersebut juga terdeteksi berlayar melalui Selat Taiwan pada Juni lalu.

Sementara itu, sebuah kapal perang AS dan Kanada berlayar melalui Selat Taiwan pada Sabtu (9/9/2023), menandai misi gabungan kedua mereka sejak bulan Juni. Ini juga bertepatan dengan pertemuan pemimpin kedua negara dalam KTT G20 di India.

Adapun China telah meningkatkan aktivitas militer di dekat Taiwan selamam beberapa waktu ke belakang, sebagai respons terhadap apa yang disebut “kolusi” antara Taiwan dan Amerika Serikat.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Di sisi lain, meskipun secara administratif dianggap sebagai teritori China, Taiwan sangat membantah klaim kedaulatan Beijing.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper