Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biden: Ekonomi China Sedang Lesu, Tak Mungkin Invasi Taiwan

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa China mengalami perekonomian yang sulit dan kecil kemungkinan menginvasi Taiwan.
Ilustrasi Bisnis.com
Ilustrasi Bisnis.com

Bisnis.comJAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa merosotnya perekonomian China baru-baru ini akan mengurangi kecenderungan Beijing untuk menginvasi Taiwan.

Biden menuturkan bahwa Negeri Tirai Bambu tersebut mengalami permasalahan ekonomi yang sulit karena berbagai alasan yang berkaitan dengan pertumbuhan internasional dan kurangnya pertumbuhan serta kebijakan yang diikuti oleh China. 

“Saya tidak berpikir hal ini akan menyebabkan China menginvasi Taiwan, bahkan sebaliknya, mungkin tidak memiliki kapasitas yang sama seperti sebelumnya,” ucap Biden dikutip dari Bloomberg, Senin (11/9/2023). 

Tak hanya itu, Biden juga membahas mengenai meningkatnya ketegangan dengan China terutama terkait dengan ambisi teknologi mereka

China diketahui melarang penggunaan iPhone bagi perusahaan BUMN. AS pada 2017 juga mengesahkan RUU yang membatasi jaringan Pentagon tertentu untuk menggunakan peralatan dari Huawei Technologies Co. atau ZTE.

“Saya tidak akan menjual material kepada China yang akan meningkatkan kapasitas mereka untuk membuat lebih banyak senjata nuklir atau terlibat dalam aktivitas pertahanan,” jelas Biden. 

Namun, ketika Menteri Perdagangan Gina Raimondo mengakhiri perjalanan ke China, Huawei secara diam-diam mengungkapkan bahwa ponselnya menggunakan teknologi yang AS ingin hindari dari China. Hal ini mempertanyakan keefektifan pembatasan Chip AS. 

Kemudian, dikutip dari Reuters, Senin (11/9) menurut para pejabat AS, inti dari kunjungan Biden ke Vietnam adalah mengenai semikonduktor. Arti lain dari kemitraan kedua negara juga masih belum diketahui dengan jelas. 

Menurut UU CHIPS, AS diketahui memiliki US$100 juta per tahun selama lima tahun untuk mendukung rantai pasokan semikonduktor secara global. Para pejabat mengatakan bahwa sebagian besar dana tersebut dapat disalurkan ke Vietnam. 

Kemudian, dari kesepakatan kedua negara, terdapat dukungan yang lebih besar untuk melatih pekerja terampil mengingat Vietnam sedang menghadapi banyak kekurangan insinyur di sektor Chip. 

Selain itu, terdapat juga isu dalam penguatan rantai pasok pada mineral kritis, yakni pada logam tanah Jarang (LTJ) yang diperkirakan tercapai selama kunjungan Biden yang berakhir pada Senin (11/9). Menurut perkiraan AS, Vietnam memiliki simpanan LTJ terbesar di dunia setelah China. 

Selain itu, diketahui bahwa Vietnam Airlines diperkirakan menandatangani perjanjian awal untuk membeli sekitar 50 jet Boeing 737 Max, dalam kesepakatannya yang senilai US$10 miliar. 

Perusahaan teknologi AS, yakni para eksekutif Google, Intel, Boeing dan lainnya juga akan bertemu pada Senin  (11/9) dengan para eksekutif teknologi Vietnam dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken di Hanoi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper