Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina diprediksi bakal menggunakan jet tempur F-16 dalam pertempuran musim dingin tahun ini.
Menurut Wall Street Journal (WSJ), prediksi ini sama seperti yang diungkap para petinggi militer Ukraina yang memperkirakan paling cepat menggunakan jet tempur F-16 pada musim dingin ini.
Adapun pimpinan militer Kyiv, jadwal yang lebih cepat ini dapat memberi pasukan Ukraina keuntungan baru yang signifikan di medan perang tahun depan.
Pelatihan bagi pasukan Ukraina untuk mengoperasikan pesawat tersebut, yang akan berlangsung di Pangkalan Angkatan Udara Garda Nasional Morris di Tucson, Arizona, akan dimulai pada bulan September atau Oktober.
Lebih lanjut, pejabat Amerika dan Ukraina meyakini beberapa pilot Ukraina yang fasih berbahasa Inggris mungkin siap untuk mengoperasikan F-16 pada bulan Februari.
Kursus bahasa bagi mereka yang tidak bisa berbahasa Inggris dilaporkan akan dihentikan dalam beberapa minggu di San Antonio, Texas.
Baca Juga
Namun, WSJ mengatakan sumber-sumber AS lebih pesimistis mengenai jadwalnya, dan menyatakan bahwa uji coba tersebut tidak akan siap hingga setidaknya pertengahan tahun 2024.
Sementara itu, Jenderal AS (purnawirawan) Ben Hodges dilaporkan yakin para pejabat AS terlalu menekankan pada bahasa dan yakin pelatihan penerbangan dapat diselesaikan hanya dalam tiga bulan.
“Mereka perlu menerbangkan pesawat, mereka tidak perlu bisa membaca Shakespeare,” kata Hodges.
Ukraina telah meminta jet tempur F-16 sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022.
Pada 22 Agustus, pilot pertama Ukraina memulai pelatihan jet tempur F-16 di Denmark. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan dibutuhkan setidaknya enam hingga tujuh bulan sebelum pilot dan teknisi Ukraina siap mengoperasikan pesawat tersebut.
Selama KTT NATO di Vilnius pada pertengahan Juli, Reznikov mengumumkan pembentukan resmi "koalisi jet tempur", sebuah kelompok yang terdiri dari 11 negara yang akan membantu Kyiv dalam melatih pilotnya mengenai F-16 dan memperoleh pesawat tersebut.
Yunani dan Amerika juga berjanji untuk bergabung dalam upaya pelatihan tersebut. Sejauh ini, Denmark, Belanda, dan Norwegia telah berjanji untuk menyediakan puluhan F-16 mereka sendiri untuk mendukung Angkatan Udara Ukraina.