Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia menjadi ketua MIKTA pada tahun ini, dan para pemimpin bertemu untuk pertama kalinya dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat KTT G20 di India.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa MIKTA didirikan 10 tahun lalu dengan beranggotakan Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia, yang disingkat menjadi "MIKTA".
"Jadi pada saat KTT G20 di New Delhi ini, untuk pertama kalinya para pemimpin MIKTA melakukan pertemuan," ujarnya, dalam keterangan resmi Minggu (10/9/2023).
Dia menyatakan bahwa Jokowi menyampaikan pentingnya kolaborasi dan kerja sama untuk mengatasi tantangan global yang sangat kompleks saat ini.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan terdapat beberapa hal yang diharapkan dari MIKTA, dan kontribusi yang dapat diberikan oleh MIKTA. Pertama, menjadi kekuatan positif dan bagian dari solusi tantangan global.
"MIKTA harus memastikan dipenuhinya hak pembangunan seluruh negara, termasuk hak dari negara-negara berkembang untuk melakukan hilirisasi dan menjadi bagian dari rantai pasok global," katanya.
Baca Juga
Kemudian yang kedua, Menlu Retno menyampaikan bahwa presiden mendukung pemulihan inklusif melalui transformasi digital.
"Presiden menyampaikan bahwa Asean telah memiliki Digital Economic Framework Agreement (DEFA), yang dapat melipatgandakan ekonomi digital hingga US$2 Triliun di 2030," tambahnya.
Lebih lanjut, yang ketiga, presiden menekankan promosi atau pentingnya terus mempromosikan multilateralisme.
"Mempromosikan multilateralisme melalui reformasi tata kelola global yang mengakomodasi kepentingan negara berkembang," ucapnya.
Terakhir, Menlu RI menyampaikan bahwa Presiden Jokowi mengatakan bahwa MIKTA harus terus menjadi bridge builder dan peace maker.