Bisnis.com, JAKARTA - Ganjar Pranowo akan purnatugas menjadi gubernur Jawa Tengah (Jateng) pada hari ini, Selasa (5/9/2023). Sejak pimpin Jateng pada 2013 itu, pengentasan kemiskinan menjadi salah satu program utama Ganjar.
Ganjar meyakini, pengentasan kemiskinan itu dapat dijalankan dengan meningkatkan perekonomian Jateng dari hulu ke hilir. Di hulu, salah satu program andalan Ganjar yaitu SMKN Jateng sebagai wadah peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Melalui program SMKN Jateng, Ganjar memberi beasiswa kepada siswa miskin untuk mendapatkan pendidikan vokasi. Dia pun berjanji, akan membawa program ini ke tingkat nasional apabila dipercaya menjadi orang nomor satu di Indonesia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika kunjungi SMKN Jateng pada 30 Agustus 2023.
“Saya akan membawa program ini ke level nasional, karena saya percaya akses atas pendidik bagi semua kalangan adalah langkah yang paling penting untuk mengangkat harkat hidup manusia Indonesia, membuka akses pada pekerjaan, penghidupan yang lebih layak dan pada akhirnya mendorong simpul-simpul akselerasi perekonomian Indonesia,” kata Ganjar, dikutip dari rilis medianya.
Sementara di hilir, Ganjar ingin membantu mempercepat kemajuan UMKM. Salah satu caranya dengan membuat #LapakGanjar dan Hetero Space, termasuk membantu UMKM memasarkan produknya.
Pengamat ekonomi asal Universitas Diponegoro (Undip) Wahyu Widodo berpendapat, pertumbuhan ekonomi di Jateng stabil selama kepemimpinan Ganjar. Bahkan, lanjutnya, beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi di Jateng lebih baik daripada di level nasional.
Baca Juga
“Melihat dari indikator ekonomi makro, melihat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dalam 10 tahun terakhir, sebenarnya sangat stabil. Bahkan 5 tahun terakhir sedikit di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Wahyu, Selasa (5/9/2023).
Dia menilai berbagai program akselarasi ekonomi Ganjar cukup sukses mengatasi masalah kemiskinan multidimensi di Jateng, yang merupakan salah satu permasalahan utama pembangunan di provinsi dengan penduduk terbanyak ketiga di Indonesia itu.
“Kita kenal kemiskinan multidimensi itu, karena orang sudah miskin mau dikeluarkan dari garis kemiskinan, tetapi yang di atas garis kemisikinan berpotensi jatuh ke jurang kemiskinan juga,” jelas Wahyu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri, ketika pertama kali Ganjar memimpin pada 2023, jumlah penduduk miskin di Jateng ada 4,83 juta. Kini, data terbaru BPS menunjukkan jumlah penduduk miskin di Jateng berjumlah 3,86 juta jiwa.
Artinya, 10 tahun kepimpinannya, Ganjar mengentaskan hampir 1 juta warga miskin di Jateng.