Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa kawasan Asean bukanlah arena rivalitas yang saling menghancurkan.
Hal ini dia sampaikan saat memberikan pidato pembuka dalam agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 Asean yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (5/8/2023).
Jokowi menegaskan bahwa Asean sepakat tidak akan menjadi proxy untuk memihak salah satu Negara di tengah situasi politik global yang bergejolak hebat.
“Kami telah sepakat untuk tidak menjadi proxy bagi kekuatan mana pun, untuk bekerja sama dengan siapapun bagu perdamaian dan kemakmuran. Jangan jadikan kapal kami Asean sebagai arena rivalitas yang saling menghancurkan,” tutur Jokowi saat membuka KTT ke-43 Asean di JCC.
Jokowi pun mendorong agar Negara di kawasan Asean terus menumbuhkan peluang kerja sama untuk menciptakan kemakmuran, menciptakan stabilitas, perdamaian yang tidak hanya terbatas di Asean tetapi juga di tingkat dunia.
Kepala Negara pun menegaskan bahwa kesatuan Asean dipastikan masih terpelihara dengan baik. Hal itu disebutnya dalam menjawab berbagai pertanyaan keadaan ragam pihak mengenai kondisi Negara di Asia Tenggara.
Baca Juga
Dia mengamini bahwa seringkali memang terjadi perbedaan pendapat, tetapi menurutnya hal tersebut lumrah mengingat Asean merupakan kawasan yang memiliki beragam suku budaya, bahasa dan agama.
Jokowi menyebut Indonesia yang kental dengan perbedaan, melihat keragaman Asean sebagai sebuah harmoni, termasuk di dalamnya perbedaan pendapat.
Apalagi, Presiden Ke-7 RI itu menilai bahwa perbedan pendapat justru menyuburkan demokrasi dan menunjukkan bahwa Asean merupakan keluarga memiliki kedudukan yang setara.
“Kesetaraan ini saya lihat sudah menjadi barang langka di dunia. Banyak ketidakadilan dan konflik terjadi akibat tidak adanya kesetaraan. Namun, di Asean berbeda. Kesetaraan justru menjadi value utama yang kita hormati dan kita junjung bersama dalam bingkai persatuan dan kebersamaan sehingga kapal besar Assan dapat terus melaju,” pungkas Jokowi.