Bisnis.com, SOLO - Presiden RI, Joko Widodo, akan secara resmi membuka KTT Asean 2023 pada hari ini, Selasa 5 September 2023.
Presiden Joko Widodo akan memimpin 12 sidang KTT yaitu sesi pleno, pertemuan informal, KTT ASEAN-China, KTT ASEAN-Korea Selatan, dan KTT ASEAN-Jepang.
Selain itu KTT ASEAN-Amerika Serikat, KTT ASEAN-Kanada, KTT ASEAN-India, KTT ASEAN-Australia, KTT ASEAN-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), KTT ASEAN Plus Tiga (China, Jepang, Korsel), serta KTT Asia Timur.
Selama acara ini, Jokowi juga akan melakukan 25 pertemuan dalam waktu tiga hari yakni 5-7 September 2023.
“Dalam tiga hari, Presiden Jokowi akan melakukan 25 pertemuan selama KTT ke-43 ASEAN,” kata Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi ketika memberikan keterangan pers di Media Center Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) KTT ke-43 ASEAN, JCC, Jakarta, pada Jumat (1/9/2023).
Dari total ada 22 negara yang hadir, ada 11 negara ASEAN, yakni Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.
Baca Juga
Kemudian, ada sembilan negara yang mitra yang diundang di antaranya Republik Korea, India, Jepang, RRT, New Zealand, Kanada, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat (AS).
Dengan tambahan dua negara lagi yakni, Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Cooks Island sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF).
Indonesia juga akan mengundang organisasi internasional seperti Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), World Bank, International Monetary Fund (IMF), World Economic Forum, IORA, dan PIF.
Kemarin, Selasa 4 September 2023, Jokowi telah melakukan setidaknya tiga pertemuan bilateral.
Pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kepulauan Cook, Mark Brown, di Istana Merdeka, membahas antara lain mengenai kerja sama antara Sekretariat ASEAN dengan Sekretariat Pacific Islands Forum (PIF) yang telah ditandatangani.
PM Mark Brown hadir pada KTT ke-43 ASEAN sebagai Ketua Pacific Islands Forum (PIF).
Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan PM Timor-Leste, Xanana Gusmao. Keduanya membahas mengenai penyelesaian batas darat kedua negara.
Kemudian, orang no.1 RI tersebut juga mengajak pemerintah Timor-Leste untuk membentuk kawasan ekonomi di perbatasan kedua negara.
Adapun pertemuan bilateral dengan PM Vietnam Pham Minh Chinh tadi, keduanya sepakat untuk mendorong segera direalisasikannya kerja sama di bidang maritim dan perikanan antara Indonesia dengan Vietnam.