Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mendesak menteri perikanannya untuk meminta maaf pada Kamis (31/8/2023) karena telah menyebut air radioaktif yang dibuang dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima "terkontaminasi".
Dia juga meminta Menteri Perikanan Tetsuro Nomura untuk mencabut pernyataan yang dilontarkannya ketika berbicara kepada wartawan, sehari setelah pertemuan dengan Kishida.
"Sangat mengecewakan, dia melontarkan pernyataan seperti itu. Saya sudah menginstruksikan Menteri Nomura untuk meminta maaf dan juga mencabut ucapannya," kata Kishida sebagaimana dikutip dari Channelnewsasia, Jumat (1/9/2023).
Sebelumnya, Nomura mengatakan diskusinya dengan sang perdana menteri mencakup “evaluasi air yang terkontaminasi” setelah dibuang ke Samudera Pasifik.
Di sisi lain, Jepang menyebut air yang dibuang ke laut sebagai “air yang diolah ALPS” untuk membedakannya dari air terkontaminasi yang disimpan dalam tangki di sekitar lokasi PLTN.
ALPS adalah singkatan dari "Advanced Liquid Processing System", sebuah sistem yang bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif dari air (kecuali tritium) sebelum dibuang ke laut.
Baca Juga
Tritium merupakan isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dari air, sehingga air limbah Fukushima diolah terlebih dahulu hingga kadar tritium berada di bawah batas peraturan.
Badan perikanan Jepang mengatakan bahwa pengujian ikan di dekat pabrik pada pekan lalu sama sekali tidak mendeteksi kadar tritium.