Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan senjata terbesar di Inggris, BAE Systems, telah membuka kantor di Ukraina untuk meluncurkan produksi senjata dalam kemitraan dengan produsen dalam negeri, Kementerian Industri Strategis melaporkan pada 31 Agustus.
Di antara senjata yang akan dibuat di Ukraina adalah senjata ringan L119, yang menggunakan amunisi 155 mm standar NATO. Pasukan Ukraina sudah menggunakan puluhan howitzer L119 yang dikirim London tahun lalu.
Pada tanggal 30 Agustus, Presiden Volodymyr Zelensky bertemu dengan kepala BAE Systems, Charles Woodburn, dan manajemen perusahaan, berterima kasih kepada mereka karena telah membuka kantor di Ukraina menjelang Hari Kemerdekaan.
“Senjata terbaik yang saat ini membantu tentara kita mempertahankan Ukraina harus diproduksi di Ukraina. Pengembangan produksi senjata sendiri adalah prioritas utama,” kata Zelensky melalui Telegram.
Pada pertemuan tersebut, Kementerian Industri Strategis, Kementerian Pertahanan, dan BAE Systems menandatangani dokumen yang menegaskan keputusan perusahaan untuk mengembangkan produksi senjata di Ukraina.
“BAE Systems ingin menjadi mitra terpercaya Ukraina dalam perang demi kebebasan dan kemerdekaan, serta dalam membangun kompleks industri pertahanan teknologi yang kuat dan berkelanjutan untuk secara efektif mencegah upaya agresi di masa depan,” kata Woodburn.
Baca Juga
BAE Systems adalah kontraktor pertahanan terbesar di Eropa, dengan operasi utamanya berbasis di Inggris dan Amerika. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam senjata, termasuk kendaraan tempur M2/M3 Bradley, jet tempur Typhoon, sistem artileri Archer, tank Challenger 2, Howitzer M777, dan lainnya.