Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan China, IAEA, NAML Protes Limbah PLTN Fukushima Dibuang ke Samudera Pasifik

Keputusan Jepang melepas limbah radioaktif PLTN Fukushima ke Samudera Pasifik menuai kritik China, IAEA, NAML.
Dua bangunan penahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, timur laut prefektur Fukushima, Jepang, beberapa hari setelah gempa bumi dan tsunami 11 Maret 2011 yang melumpuhkan instalasi tersebut./Dok. Britannica.com
Dua bangunan penahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, timur laut prefektur Fukushima, Jepang, beberapa hari setelah gempa bumi dan tsunami 11 Maret 2011 yang melumpuhkan instalasi tersebut./Dok. Britannica.com

NAML memperingatkan bahwa bahan kimia radioaktif ini yang memiliki waktu paruh yang lama akan terus terakumulasi melalui rantai makanan di laut tidak peduli seberapa banyak bahan tersebut terlarut di laut.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa mengonsumsi makanan laut yang terkena dampak seperti ikan dan lobster dapat menyebabkan kerusakan DNA dan meningkatkan risiko kanker bagi manusia.

Kekhawatiran ini semakin bertambah pada bulan Mei, ketika seekor ikan yang ditangkap oleh Tepco di dekat saluran drainase pabrik memiliki kadar Cesium-137, 180 kali lebih tinggi dari batas maksimum yang diperbolehkan.

Operasi pelepasan ini juga ditentang oleh Ikatan Fisikawan Internasional untuk Pencegahan Perang Nuklir yang mengeluarkan pernyataan pada bulan Mei yang mengatakan Samudra Pasifik tidak boleh menjadi tempat pembuangan limbah radioaktif.

Bisakah negara lain memantau tingkat radiasinya?

Tidak, meskipun China bermaksud memantau radiasi laut di wilayah yang berada di bawah yurisdiksinya untuk melacak kemungkinan dampak pembuangan air limbah Fukushima.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mempertahankan kehadirannya di lokasi pembangkit listrik tersebut dan memulai pelacak data langsung pada tanggal 24 Agustus yang mencakup konsentrasi tritium encer, laju aliran pelepasan, dan pemantauan radiasi.

Titik hijau pada pelacak berarti tingkat pengukuran berada dalam tingkat yang diharapkan dan titik merah berarti ada tingkat abnormal yang memerlukan perhatian. Situs IAEA mencatat bahwa informasi dan data disediakan oleh Tepco. (Nizar fachri Rabbani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Penulis : Redaksi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper