Bisnis.com, JAKARTA - India telah mengajukan protes keras kepada China atas peta baru yang baru saja dirilis, dengan mengklaim wilayah India.
Klaim China tersebut menjadi gangguan terbaru dalam hubungan yang semakin menegang antara kedua raksasa Asia tersebut. China mengklaim negara bagian Arunachal Pradesh di India dan dataran tinggi Aksai Chin sebagai wilayahnya dalam peta baru.
China mengklaim Arunachal Pradesh di Himalaya timur sebagai bagian dari Tibet selatan dan pada April telah merilis peta yang mengganti nama 11 tempat di negara bagian tersebut menjadi “Zangnan” atau Tibet selatan dalam bahasa China.
Aksai Chin adalah dataran tinggi yang disengketakan di Himalaya barat yang diklaim oleh India tetapi dikuasai oleh China.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi mengatakan bahwa protes keras telah diajukan melalui saluran diplomatik kepada China atas peta baru tersebut.
“Kami telah mengajukan protes keras melalui saluran diplomatik dengan pihak China mengenai apa yang disebut peta standar China tahun 2023 yang mengklaim wilayah India,” katanya.
Baca Juga
Melansir Reuters, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menolak klaim teritorial China, pada Selasa (29/8/2023).
“Kami menolak klaim tersebut karena tidak memiliki dasar. Tindakan pihak China seperti itu hanya akan mempersulit penyelesaian masalah perbatasan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jaishankar mengatakan bahwa klaim peta baru tersebut tidak serta merta menjadikan India sebagai wilayah China.
Protes di New Delhi terjadi beberapa hari setelah Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT BRICS di Johannesburg pekan lalu, adanya kekhawatiran mengenai perselisihan di perbatasan Himalaya yang disengketakan.
Hubungan antara kedua negara bertetangga yang memiliki senjata nuklir itu memburuk setelah tentara dari kedua belah pihak bentrok di Himalaya pada Juni 2020, yang mengakibatkan kematian 20 orang tentara India dan 4 orang tentara China.
Situasi di perbatasan sepanjang hampir 3.000 km (1.860 mil) telah tenang sejak saat itu, tetapi bentrokan berlanjut di beberapa wilayah dengan puluhan ribu tentara berkumpul di kedua sisi perbatasan di Himalaya barat.