Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Masker yang Direkomendasi Kemenkes untuk Kurangi Risiko Polusi Udara

Beberapa masker dapat digunakan untuk mengurangi risiko polusi udara di Jakarta.
Warga yang menggunakan masker melintas di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (8/8/2023). Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga menggunakan masker untuk mengantisipasi polusi udara di Ibu Kota.  - JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga yang menggunakan masker melintas di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (8/8/2023). Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga menggunakan masker untuk mengantisipasi polusi udara di Ibu Kota. - JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa jenis masker standar dapat digunakan untuk mengurangi risiko polusi udara di DKI Jakarta

Hal ini disampaikan Agus Dwi Susanto, Ketua Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Dampak Polusi Udara Kemenkes dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes RI, Senin (28/8/2023).

“Pada prinsipnya, standar masker ini adalah yang mampu memfiltrasi polutan PM 2,5. Itu yang kita rekomendasikan,” katanya.

Berikut beberapa masker yang bisa digunakan untuk mengurangi dampak polusi udara:

1. Masker Respirator: Elastomeric, N95, KN95, KF94/95

Menurut Agus, terdapat empat jenis masker yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu respirator elastomeric, respirator N95, KN 95, serta KF94/95.

“Hanya saja ini tidak nyaman, kan pengap,” katanya.

Dia lebih merekomendasikan penggunaan masker kelompok ini untuk pekerja di luar ruangan, seperti pekerja lapangan dengan waktu kerja sekitar 8 jam.

Adapun kelompok masker respirator ini mempunyai kemampuan filtrasi PM 2,5 yang tinggi. Filtrasi masker respirator elastomeric mencapai lebih dari 95 persen, sementara jenis lainnya bervariasi antara 80-97 persen.

2. Face Mask dengan Filtrasi PM 2,5

Agus kemudian merekomendasikan masker yang lebih “ringan” bagi masyarakat yang beraktivitas kurang dari 8 jam di luar ruangan, yakni face mask yang dilengkapi filtrasi PM 2,5.

“Masker ini mirip masker biasa, tapi ia mampu memfiltrasi hingga 95 persen lebih. Banyak produk masker tersebut dari Jepang,” katanya.

Pihaknya melalui Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) memfasilitasi masyarakat yang hendak memastikan keberadaan masker ini.

3. Masker Kain + Filter PM 2,5 Disposable

Masyarakat dapat pula mengombinasikan masker kain dengan filter PM 2,5 disposable untuk mendapatkan proteksi serupa, dengan kemampuan filtrasi mencapai 95 persen.

“Ada masker kain yang memiliki tempat untuk menyelipkan filter. Apabila beraktivitas, filter ini dapat diganti tiap 12 jam sekali,” katanya.

4. Enhanced Performance Barrier Face Covering (EP-BFC)

Masker EP-BFC sebagai alternatif masker yang dapat digunakan masyarakat.

“Kemampuan filtrasinya mencapai 50-80 persen,” papar Agus.

5. Masker Bedah

Jika tidak memiliki beberapa jenis masker di atas, Agus mengatakan masyarakat masih dapat menggunakan masker bedah.

“Masker bedah masih boleh, karena masih dapat memproteksi 41 sampai 70 persen. Daripada tidak pakai, kan,” katanya.

Meskipun demikian, dia tidak merekomendasikan apabila yang digunakan hanya masker kain murni. Hal ini disebabkan rendahnya proteksi masker kain murni yang hanya memiliki kemampuan filtrasi sekitar 20 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper