Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Kutuk Peluncuran Satelit Mata-Mata Korut: Langgar Resolusi PBB

AS mengutuk upaya peluncuran satelit mata-mata Korut dan menganggap bahwa hal tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Peluncuran satelit mata-mata Korea Utara pada hari Rabu (31/5/2023) gagal. Pendorong dan muatan jatuh ke laut, kata media pemerintah Korea Utara, dan militer Korea Selatan mengatakan telah menemukan bagian dari kendaraan peluncuran satelit itu./Reuters
Peluncuran satelit mata-mata Korea Utara pada hari Rabu (31/5/2023) gagal. Pendorong dan muatan jatuh ke laut, kata media pemerintah Korea Utara, dan militer Korea Selatan mengatakan telah menemukan bagian dari kendaraan peluncuran satelit itu./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengutuk upaya peluncuran satelit mata-mata Korea Utara (Korut) pada Kamis (24/8/2023), dan menganggap bahwa hal tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Amerika Serikat mengecam keras Republik Demokratik Rakyat Korea atas peluncuran yang menggunakan teknologi sejenis rudal balistik. Meskipun gagal, itu merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, meningkatkan ketegangan, dan berisiko mengganggu stabilitas situasi keamanan di kawasan tersebut dan sekitarnya,” kata pihak Gedung Putih sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (24/8/2023).

Meskipun demikian, AS tetap mengupayakan dialog diplomatis dengan Korut, dan mengatakan bahwa pintu diplomasi belum tertutup selagi Korut “harus segera menghentikan tindakan provokatifnya dan memilih untuk berkompromi”.

Tim keamanan nasional Presiden AS Joe Biden menyatakan sedang menilai situasi tersebut melalui koordinasi dengan sekutu dan mitra, seraya menambahkan bahwa semua negara harus mengutuk upaya peluncuran rudal Korea Utara.

AS juga menyatakan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan pertahanan AS bersama sekutunya, yakni Korea Selatan dan Jepang.

Hal ini disebabkan oleh bahayanya teknologi yang digunakan Korut dalam peluncuran tersebut, di samping larangan yang termuat dalam resolusi DK PBB.

“Peluncuran satelit luar angkasa ini menggunakan teknologi yang mirip dengan teknologi yang digunakan dalam rudal balistik, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM),” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Sementara itu, kegagalan upaya Korut dalam misi peluncuran satelit mata-mata ini terjadi ketika booster roket yang digunakan mengalami masalah pada penerbangan tahap ketiga.

Percobaan pertama Korut pada Mei lalu juga berakhir dengan kegagalan, ketika roket Cholllima-1 dinyatakan jatuh ke laut.

Negara yang mempunyai senjata nuklir ini berupaya untuk menempatkan satelit mata-mata militer demi memantau pergerakan pasukan AS dan Korea Selatan. Korut menyatakan akan kembali melakukan percobaan pada Oktober mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper