Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengutuk upaya peluncuran satelit mata-mata Korea Utara (Korut) pada Kamis (24/8/2023), dan menganggap bahwa hal tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Amerika Serikat mengecam keras Republik Demokratik Rakyat Korea atas peluncuran yang menggunakan teknologi sejenis rudal balistik. Meskipun gagal, itu merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, meningkatkan ketegangan, dan berisiko mengganggu stabilitas situasi keamanan di kawasan tersebut dan sekitarnya,” kata pihak Gedung Putih sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (24/8/2023).
Meskipun demikian, AS tetap mengupayakan dialog diplomatis dengan Korut, dan mengatakan bahwa pintu diplomasi belum tertutup selagi Korut “harus segera menghentikan tindakan provokatifnya dan memilih untuk berkompromi”.
Tim keamanan nasional Presiden AS Joe Biden menyatakan sedang menilai situasi tersebut melalui koordinasi dengan sekutu dan mitra, seraya menambahkan bahwa semua negara harus mengutuk upaya peluncuran rudal Korea Utara.
AS juga menyatakan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan pertahanan AS bersama sekutunya, yakni Korea Selatan dan Jepang.
Hal ini disebabkan oleh bahayanya teknologi yang digunakan Korut dalam peluncuran tersebut, di samping larangan yang termuat dalam resolusi DK PBB.
Baca Juga
“Peluncuran satelit luar angkasa ini menggunakan teknologi yang mirip dengan teknologi yang digunakan dalam rudal balistik, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM),” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Sementara itu, kegagalan upaya Korut dalam misi peluncuran satelit mata-mata ini terjadi ketika booster roket yang digunakan mengalami masalah pada penerbangan tahap ketiga.
Percobaan pertama Korut pada Mei lalu juga berakhir dengan kegagalan, ketika roket Cholllima-1 dinyatakan jatuh ke laut.
Negara yang mempunyai senjata nuklir ini berupaya untuk menempatkan satelit mata-mata militer demi memantau pergerakan pasukan AS dan Korea Selatan. Korut menyatakan akan kembali melakukan percobaan pada Oktober mendatang.