Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Wagner Prigozhin Disebut Setting Kematiannya Sendiri Gegara Disuruh Putin

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin dikabarkan tewas dalam kecelakaan pesawat pada Rabu, 23 Agustus 2023 waktu setempat.
Presiden Rusia Vladimir Putin/TASS
Presiden Rusia Vladimir Putin/TASS

Bisnis.com, SOLO - Bos Wagner Yevgeny Prigozhin dikabarkan tewas dalam kecelakaan pesawat pada Rabu, 23 Agustus 2023 waktu setempat.

Pemerintah Rusia dan Vladimir Putin disebut-sebut sebagai biang kerok kematian dan kecelakaan pesawat yang menimpa bos tentara bayaran Wagner tersebut.

Ada juga yang menyalahkan Ukraina atas kecelakaan pesawat yang ditumpangi Prigozhin. Akan tetapi hal tersebut dimentahkan oleh jurnalis Christo Grozev dari proyek investigasi online Bellingcat.

Menurutnya, jika Ukraina memiliki kapasitas demikian, mereka sudah membutuh Prigozhin sejak lama.

“Jika Ukraina mempunyai kapasitas untuk melakukan hal seperti ini, mereka akan melakukannya pada saat Prigozhin masih menjadi salah satu musuh utamanya, ketika ia memimpin salah satu cabang militer Rusia yang paling efisien,” kata Grozev. 

Grozev kemudian menyampaikan teori yang tak kalah mengejutkan. Menurutnya, Prigozhin "sengaja mati" atas suruhan Putin.

Jurnalis senior tersebut mengatakan bahwa rencana kudeta yang dilakukan Prigozhin pada akhir Juni 2023 lalu telah membuat Putin malu.

Itulah mengapa alih-alih dieksekusi, Putin memerintahkan mantan tangan kanannya itu untuk mati dengan rencananya sendiri.

Teori yang dikemukaan Grozev ini pernah ditegaskan oleh Amerika Serikat. Para pejabat AS telah memperkirakan kematian Prigozhin mengingat sejarah kekejaman Putin.

Jikapun Prigozhin tidak mati di tiang gantung, dia akan mati dengan cara yang lain dan mungkin, skenario kecelakaan pesawat ini adalah yang dipilih Vladimir Putin.

Putin sendiri dilaporkan tampak ceria pada Rabu malam setelah media Rusia memberitakan Prigozhin tewas. Ia membuka pidatonya di sebuah acara memperingati Pertempuran Kursk dalam Perang Dunia II dengan senyum lebar.

“Pengabdian kepada tanah air dan kesetiaan pada sumpah militer inilah yang menyatukan seluruh peserta operasi militer khusus,” ujarnya dalam pidatonya, merujuk pada perang Rusia di Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper