Bisnis.com, JAKARTA - Anies Baswedan seakan tak mempermasalahkan jika gagal menjadi presiden di Pilpres 2024. Menurutnya, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan jika tak lagi menjadi pejabat publik.
"Saya Banyak kegiatan lain yang bisa saya kerjakan," ujarnya menjawab pertanyaan pelaku bisnis dan akademisi Rhenald Kasali dalam sebuah potongan video yang diunggah di akun Twitter @aniesbaswedan, Rabu (23/8/2023).
Salah satu kegiatan yang diakuinya masih dijalani saat adalah menjadi pembina karang taruna di sebuah kampung di Jakarta sejak 2013.
"Sampai hari ini. Ini mau 17-an saya yang tanda tangan itu untuk persiapan," ujarnya.
Anies mengaku tertarik pada kegiatan yang bersinggungan dengan perubahan sosial dan pengembangan masyarakat. Eks Gubernur DKI Jakarta juga menyebut dirinya sebagai seorang ekonom jika mengacu pada latar pendidikan formalnya.
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini mengaku memegang teguh kualitas manusia sebagai kekuatan utama, bukan peran atau jabatannya.
Baca Juga
"Bahwa yang penting bagi saya, kekuatan itu bukan pada peran, tapi pada aktornya, pada manusianya," ujarnya.
Menurutnya, ketika seseorang berpegang pada kualitas diri, apa pun jabatan atau peran yang disandangnya akan mampu dijalankan dengan baik. Sebaliknya, jika seseorang hanya bergantung pada peran atau jabatannya, ketika dia kehilangan hal tersebut bisa jadi dia tak bukanlah apa-apa.
"Jika ada orang yang ketika dia memerankan sebagai raja, sebagai panglima, sebagai pembesar dalam teater, dia itu mempesona.Tapi ketika orang yang sama disuruh main menjadi hamba sahaya, bisa lain ceritanya. Bisa tidak menarik," ujar Anies.
Lebih lanjut, kans Anies untuk melaju mulus menduduki kursi RI 1 tetap ada meskipun saat ini masih bontot. Dua pesaingnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersaing ketat di posisi dua teratas berdasarkan sejumlah survei.
Elektabilitas Anies
Dalam survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 27 Juli - 7 Agustus 2023, nama Ganjar Pranowo menempati peringkat pertama elektabilitas bacapres, bersaing ketat dengan Prabowo Subianto. Sementara itu, sosok Anies Baswedan konsisten berada di peringkat ketiga.
Perinciannya, Prabowo Subianto menang tipis dalam pertarungan melawan Ganjar Pranowo. Perolehannya, Ketum Gerindra membungkus angka 52,9 persen dibandingkan Ganjar 47,1 persen, selisihnya mencapai 5,8 persen.
Jumlah itu melebar dibandingkan dengan hasil survei pada bulan sebelumnya dengan angka 51,1 persen untuk Prabowo dan Ganjar 48,9 persen. Padahal, pada awal tahun calon presiden dari PDIP itu sempat unggul dari Prabowo dengan memperoleh angka 56,7 persen.
Kemudian, jika dibandingkan dengan Anies Baswedan, Prabowo melesat jauh dengan nilai yang mencapai 65,2 persen, sedangkan Anies hanya 34,8 persen. Artinya, jarak simulasi dua capres Prabowo vs Anies mencapai 24 persen pada survei teranyar yang dilakukan Kompas.
Sementara itu, mengacu data yang sama, Ganjar unggul 60,1 persen dibandingkan Anies 39,9 persen. Bahkan, dalam hasil survey mulai dari Januari, Juni, Oktober 2022 hingga Januari, Mei dan Agustus 2023, Anies tidak pernah mengungguli Ganjar dalam survei tersebut.
Meskipun elektabilitasnya kerap menjadi bontot di beberapa survei, Anies dan parpol pengusung tetap optimistis elektabilitasnya terus menanjak seiring waktu.
