Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan pada 22 Agustus bahwa dibutuhkan setidaknya enam hingga tujuh bulan bagi staf dan infrastruktur Ukraina untuk siap mengoperasikan jet tempur F-16 yang dijanjikan oleh sekutu Barat.
Reznikov mengingatkan bahwa pesawat itu sendiri hanyalah sebuah platform dan amunisi serta infrastruktur yang diperlukan untuk mengoperasikannya juga harus diperhitungkan.
Ini berarti perlu untuk melatih tidak hanya pilot tetapi juga insinyur dan teknisi, komentarnya.
"Ini adalah serangkaian tugas serius dan kami harus melatih beberapa ratus orang untuk menempatkan burung pertama di langit Ukraina," kata Reznikov. Menteri mencatat bahwa pilot Ukraina telah menunjukkan kemampuan untuk menyelesaikan pelatihan mereka dalam waktu enam bulan, tetapi kerangka waktu untuk staf teknis masih belum diketahui.
"Secara objektif, tanpa ekspektasi berlebihan... Saya pikir enam hingga tujuh bulan adalah periode minimal yang harus diperhitungkan secara serius," kata Reznikov, seraya menambahkan bahwa dia tidak akan kecewa jika butuh waktu sedikit lebih lama.
Menteri menekankan bahwa staf militer Ukraina telah melampaui harapan mengenai kemampuan mereka untuk belajar menggunakan perangkat keras Barat. Misalnya, mereka hanya butuh 10 minggu untuk dapat menggunakan sistem pertahanan udara Patriot, bukannya 10, sepuluh bulan, dan tiga minggu untuk menggunakan artileri 155mm Barat daripada tiga bulan, katanya.
Baca Juga
Setelah berbulan-bulan diskusi yang berlarut-larut, Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov mengkonfirmasi pada 19 Agustus bahwa pilot, insinyur, dan teknisi pertama Ukraina telah memulai pelatihan mereka tentang F-16.
Pada saat yang sama, Denmark dan Belanda mengumumkan bahwa mereka akan menyediakan jet tempur F-16 dari stok mereka sendiri untuk pasukan Ukraina. Setelah bertemu Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina akan menerima 42 F-16 dalam "perjanjian terobosan."
Perdana Menteri Denmark juga mengumumkan penyediaan 19 jet tempur F-16, dengan gelombang pertama enam pesawat diharapkan tiba sekitar Tahun Baru.
Pemindahan F-16 buatan AS harus mendapat persetujuan akhir dari Washington. Gedung Putih mengatakan akan memberi lampu hijau kepada negara ketiga untuk menyediakan jet setelah pelatihan pilot Ukraina selesai.
Pelatihan tersebut sebelumnya diumumkan akan dimulai di Denmark pada akhir Agustus, dalam kemitraan dengan 11 negara yang termasuk dalam "koalisi jet tempur". Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen mengatakan bahwa sekitar 70 pilot Ukraina sedang bersiap untuk memulai program pelatihan mereka di Denmark.