Bisnis.com, JAKARTA - Majas hiperbola adalah majas yang menggambarkan sesuatu secara berlebihan, bahkan penggambaran tersebut seringkali terasa kurang masuk akal atau susah dipahami lebih jauh. Hal ini disebabkan karena majas hiperbola menggunakan kata-kata yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Tujuan dari majas hiperbola adalah untuk mendapatkan perhatian yang lebih seksama dari yang mendengarkan atau membaca pernyataan dengan majas tersebut. Majas hiperbola dimaksud memberikan tekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk memperhebat dan meningkatkan kesan dan pengaruhnya.
Berikut ini adalah beberapa hal mengenai majas hiperbola yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Ciri-ciri majas hiperbola
- Menggunakan bahasa yang berlebihan dan terkadang tidak masuk akal, contohnya seperti frasa banting tulang untuk ungkapan kerja keras.
- Gaya bahasa memberikan efek tertentu, misalnya penggunaan kata bercucuran keringat dan darah untuk memberikan efek lelah dan pengorbanan besar dalam ungkapan.
- Bahasa yang digunakan bersifat dramatis, contohnya seperti “Harga minyak goreng yang melambung naik mencekik warga.” Dalam ungkapan tersebut terlihat kata mencekik yang digunakan untuk mendramatisir kesulitan warga akibat harga minyak goreng naik.
2. Fungsi majas hiperbola
- Dampak kesan dramatis
Penggunaan majas hiperbola dalam karya sastra diperlukan untuk memberi kesan mendalam hingga menjurus ke dramatis. Tujuannya jelas agar tulisan atau karya sastra atau bahkan dalam bentuk video ini mendapat perhatian dari para pendengar dan pembaca. Bahkan untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya sudah ditetapkan.
- Dampak penekanan emosi
Majas hiperbola juga berfungsi memberi tekanan emosi, melalui sebuah kalimat yang tersusun dari kata-kata yang indah. Bahkan jika pemilihan kata dilakukan dengan tepat, para pendengar dan pembaca bisa larut ke dalam imajinasi mereka karena kata-kata tersebut. Hal inilah yang menjadi fungsi paling penting dari majas hiperbola.
- Kalimat yang indah
Meski terkesan berlebihan atau melebih-lebihkan, majas hiperbola tersusun atas kata-kata yang mampu membentuk sebuah kalimat indah. Hal ini juga berpengaruh terhadap ketertarikan pendengar atau pembaca, bahasa yang tersusun rapi dan menarik tentu layak untuk diperdengarkan atau dibaca hingga selesai.
3. Contoh majas hiperbola
- Buntu
Maman berteriak terlalu keras hingga membuat telinga adiknya buntu. Artinya teriakan yang dilakukan maman terdengar terlalu keras hingga membuat sang adik kewalahan dalam menghadapinya karena terlalu bising dan berisik.
Baca Juga
- Tercekik
Inflasi yang terjadi di akhir tahun ini membuat rakyat Indonesia semakin tercekik. Tercekik dalam hal ini termasuk dalam jenis bahasa majas hiperbola. Dalam artian yang mudah dipahami, kondisi inflasi yang muncul sangat rentan terhadap kondisi rakyat Indonesia yang menderita.
- Jantung copot
Saat mengerjakan ujian akhir nasional (UN) para siswa dibuat serasa jantung copot karena soal. Dalam artian jantung copot pada kalimat ini menunjukkan bahwa para siswa memiliki kekhawatiran tersendiri terhadap hal yang diungkapkan.
- Meluluhkan hati
Andi sudah berhasil meluluhkan hati Minik semenjak keduanya pertama kali bertemu. Bukan berarti organ hati di dalam tubuhnya meleleh, namun dalam hal ini meluluhkan hati berarti kecakapan seseorang yang akhirnya menerima kenyataan yang ada.
- Wajah malaikat
Dina memiliki wajah malaikat yang membuat siapa saja yang melihatkan akan langsung jatuh cinta. Dalam kalimat ini wajah malaikat diartikan sebagai wajah yang rupawan cenderung sangat cantik bagi wanita.
Itulah beberapa hal mengenai majas hiperbola yang mungkin belum kamu ketahui.