Bisnis.com, JAKARTA - Majas personifikasi adalah sebuah gaya bahasa yang indah, yang biasanya digunakan untuk mengungkapkan maksud tertentu pada sebuah tulisan, karya sastra ataupun ucapan untuk memberikan sifat manusiawi terhadap suatu benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat seperti itu,
Dengan majas personifikasi, maka bisa membuat benda selain manusia dianggap seolah-olah hidup seperti halnya manusia. Misalnya benda mati yang digambarkan seolah bisa berjalan, bernapas dan menari.
Berikut ini adalah beberapa hal mengenai majas personifikasi yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
-
Ciri-ciri majas personifikasi
- Menggunakan kata yang menggambarkan sifat manusia
Ciri pertama adalah menggunakan kata yang menggambarkan adanya sifat manusia pada sebuah benda mati. Majas personifikasi adalah majas yang menggunakan kata-kata yang menggambarkan sifat manusia pada sebuah benda mati.
Dalam hal ini, kata yang digunakan sebetulnya bisa saja bersinggungan dengan antropomorfisme yang berkaitan dengan psikologi manusia. Antropomorfisme adalah penggambaran dari sifat manusia pada binatang, benda mati ataupun tumbuhan. Makhluk hidup yang bukan manusia atau benda mati ini diberikan karakteristik selayaknya seorang manusia.
- Melibatkan panca Indera
Panca indera di sini adalah lima alat perasa manusia yang spesifik. Lima alat perasa ini adalah berfungsi menghirup atau mencium, mengecap, melihat, disentuh, dan mendengar. Keterlibatan kelima panca indera tersebut bisa menciptakan unsur proximity atau sebuah kedekatan, meskipun kalimat dengan majas personifikasi sifatnya adalah imajinatif.
- Membandingkan benda mati layaknya benda yang hidup
Majas personifikasi ini terkadang memiliki kemiripan dengan fabel termasuk dalam kategori majas perbandingan. Majas personifikasi ini memiliki ciri membandingkan sebuah benda mata layaknya benda hidup. Maksudnya adalah benda mati itu diberi sifat atau digambarkan selayaknya benda hidup.
Baca Juga
-
Fungsi majas personifikasi
- Menciptakan kesan imajinatif
Penggunaan majas personifikasi pada sebuah kalimat karya sastra berfungsi untuk membangun imajinasi para pembaca saat membacanya. Pembaca bisa membayangkan suasana sampai perasaan subjek yang ada dalam karya sastra tersebut.
- Memperindah susunan kalimat
Penggunaan majas personifikasi di sebuah karya sastra berfungsi untuk mempercantik susunan kalimatnya, supaya tidak terkesan terlalu kaku.
- Memperkuat hubungan
Penggunaan majas personifikasi pada suatu karya juga bisa membantu untuk memperkuat rasa keterhubungan atau keterkaitan antara para pembaca sebagai manusia dengan sebuah benda mati dalam karya tersebut.
- Memberi efek dan menggambarkan suasana
Majas personifikasi bisa memberikan efek dan juga menggambarkan suasana tertentu berdasarkan pada susunan kata yang indah sesuai dengan keinginan si penulis kepada para pembacanya.
- Memudahkan pembaca dalam memahami suasana
Penggunaan majas personifikasi ini juga bisa membantu para pembaca untuk lebih mudah memahami suasana dan juga emosi yang dirasakan para tokoh atau subjek pada suatu karya sastra itu. Hal ini biasanya sangatlah diperlukan saat menulis cerpen maupun novel.
-
Contoh majas personifikasi
- Pohon bambu di belakang rumah berbisik bisik tertiup angin sore
- Setiap pagi alarm handphone bernyanyi membangunkanku dari kesiangan
- Sepeda tua itu selalu setia menemaninya kemanapun ia pergi
- Anak anak pantai dengan gembira bermain kejar kejaran bersama ombak
- Lonceng stasiun memberitahu para penumpang untuk bergegas naik kereta
- Tanah warisan itu telah menghidupi keluarganya hingga beberapa keturunan
- Kartu kredit itu membelikan semua barang mewah untuknya sehingga ia terlilit hutang
- CCTV itu menyelamatkannya dari tuduhan perkara
- Semangatnya berkobar untuk mendapat promosi tahun ini
- Nyawanya hampir melayang tersengat kabel listrik yang menggantung di dahan pohon
Itulah beberapa contoh majas personifikasi hingga ciri-cirinya yang mungkin belum kamu ketahui.