Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa kader PDIP memilih hengkang dari partai menjelang Pemilu 2024. Teranyar, pada perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, selebritas Kirana Larasati resmi mengundurkan diri karena kesibukan di bidang lainnya.
Politikus yang juga memilih keluar dari PDIP adalah Eva Kusuma Sundari atau lebih dikenal dengan Eva Sundari. Eva memilih untuk maju di Pileg 2024 bersama Partai NasDem.
Kini nasib dua politikus partai besutan Megawati Soekarnoputri berada di ujung tanduk. Budiman Sudjatmiko dan Effendi Simbolon dikabarkan tak masuk dalam daftar bacaleg PDIP.
Sementara itu, masa depan Budiman Sudjatmiko sebagai kader PDIP akan ditentukan pada hari ini, Senin (21/8/2023). DPP PDI Perjuangan (PDIP) akan mengumumkan pemberian sanksi ke Budiman usai nyatakan dukungan ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Budiman akan dipanggil ke DPP PDIP di kawasan Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul 11.00 WIB bertemu Bidang Kehormatan DPP PDIP.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sudah menyatakan pihaknya tak akan memberi toleransi lagi atas tindakan Budiman. Oleh sebab itu, PDIP hanya akan memberikan dua opsi kepada Budiman yakni keluar partai secara sukarela atau dipecat.
Baca Juga
"Yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas, opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," jelas Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur, Balikpapan, Minggu (20/8/2023), dikutip dari rilis media PDIP.
Dia mengungkapkan, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun akan mengumumkan nasib Budiman pada Senin (21/8/2023) besok. Hasto menggarisbawahi PDIP ingin kadernya berorganisasi atas dasar kesukarelaan bukan karena iming-iming.
Sebagai informasi, Budiman bersama Prabowo mendeklarasikan kelompok relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (18/8/2023).
Kala itu, Budiman blak-blakan ungkap alasannya mendukung Prabowo sebagai calon presiden dalam kontestasi Pilpres 2024. Dia mengaku kagum dengan pemikiran Prabowo yang ditulis dalam buku Paradoks Indonesia.
“25 tahun yang lalu, Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya dan teman-teman menjalankan tugas sejarah. Dulu, terpaksa kita ada di kubu yang berbeda. Tapi setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca buku ‘Paradoks Indonesia’ yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo,” jelas Budiman usai deklarasi relawan Prabu, dikutip dari rilis media Gerindra.
Dia mengaku gagasan yang Prabowo tulis dalam bukunya itu sama dengan semangat yang diperjuangkan para aktivis terutama soal kedaulatan Indonesia. Oleh sebab itu, pikir Budiman, kini waktunya mereka bersatu untuk mewujudkan perjuangan itu.
Sebagai catatan, Budiman sendiri tak masuk dalam daftar bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI dari PDIP untuk Pemilu 2024. Hal ini terungkap usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) merilis 9.919 daftar calon sementara (DCS) anggota DPR RI pada Sabtu (19/8/2023).