Bisnis.com, JAKARTA – DPP PDI Perjuangan (PDIP) akan menentukan nasib kadernya, Budiman Sudjatmiko pada hari ini, Senin (21/8/2023). Ada dua keputusan yang mungkin dijatuhkan kepada bekas aktivis era 1990-an tersebut yakni mengundurkan diri atau dipecat sebagai kader partai banteng.
Sebelumnya, PDIP telah mengultimatum Budiman Sudjatmiko usai menyatakan dukungan atas pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya tak akan memberi toleransi lagi atas tindakan Budiman. Oleh sebab itu, PDIP hanya akan memberikan dua opsi kepada Budiman: antara keluar partai secara sukarela atau dipecat.
"Yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas, opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," jelas Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur, Balikpapan, dikutip Senin (21/8/2023).
Dia mengungkapkan, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun akan mengumumkan nasib Budiman pada Senin (21/8/2023) besok. Hasto menggarisbawahi PDIP ingin kadernya berorganisasi atas dasar kesukarelaan bukan karena iming-iming.
Lebih lanjut, dia mengatakan polemik deklarasi dukungan Budiman ke Prabowo ini sebagai pembajakan politik. Menurutnya, ini membuktikan kubu Prabowo tak percaya diri hadapi Pilpres 2024.
Baca Juga
Padahal, lanjutnya, koalisi pendukung Prabowo sudah gemuk dengan empat partai politik (parpol) parlemen yaitu Gerindra, Golkar, PKB, dan PAN. Sementara PDIP hanya bersama satu parpol parlemen mendukung pencapresan Ganjar Pranowo yaitu PPP.
“Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto