Bisnis.com, JAKARTA - Terminal kargo milik Rusia terbakar secara misterius di pelabuhan Laut Hitam, Jumat (18/8/2023) pagi. Asap dilaporkan terlihat dari berbagai sudut di wilayah kota.
Media lokal melaporkan bahwa 42 petugas pemadam kebakaran dan 14 peralatan diterjunkan untuk mengatasi kobaran api.
Tidak ada korban yang dilaporkan, dan penyebab kebakaran masih belum diketahui. Video yang beredar di media sosial menunjukkan kebakaran besar melanda terminal kargo di Novorossiysk, sebuah kota pelabuhan di Laut Hitam di Rusia selatan.
Api yang dilaporkan pada Jumat pagi, menyebar ke area seluas 1.300 meter persegi, menurut kantor berita Rusia RIA Novosti.
Berdasarkan video insiden menunjukkan kontainer terbakar dan langit dipenuhi asap hitam. Kantor berita itu kemudian mengatakan kobaran api padam pada pukul 12.21 siang waktu lokal.
Ini adalah yang terbaru dari serangkaian kebakaran misterius yang melanda Rusia selama invasi besar-besaran Presiden Vladimir Putin ke Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022.
Baca Juga
Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan pesawat tak berawak baru-baru ini di negara itu. Namun, Kyiv belum mengaku bertanggung jawab, sejalan dengan kebijakannya untuk menjauhkan diri dari serangan di tanah Rusia.
Adapun terminal kargo tempat kebakaran terjadi terletak di sebelah stasiun kereta api, menurut RIA Novosti, yang melaporkan bahwa Kantor Kejaksaan Transportasi Selatan Rusia sedang melakukan pemeriksaan di daerah tersebut.
Tercatat karena stasiun tersebut bukan milik Perusahaan Perkeretaapian Rusia, perjalanan kereta api dengan perusahaan tersebut tidak terpengaruh.
Rusia menggunakan Novorossiysk tidak hanya untuk perdagangan industri, tetapi juga sebagai pangkalan militer untuk Armada Laut Hitamnya.
Pada malam 4 Agustus, kapal Rusia Olenegorsky Gornyak ditarik kembali ke pelabuhan Novorossiysk setelah ditabrak oleh drone permukaan.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada saat itu bahwa itu adalah kapal angkatan laut Rusia terbesar yang rusak parah atau hancur sejak tenggelamnya kapal penjelajah Moskva pada 13 April 2022.
Ini menggambarkan serangan di kapal sebagai "pukulan signifikan" ke Armada Laut Hitam Rusia, yang telah memindahkan sebagian besar unitnya ke kota pelabuhan karena ancaman serangan oleh Ukraina di Sevastopol di Krimea yang dianeksasi, yang telah dijanjikan oleh Ukraina untuk direbut kembali.