Bisnis.com, JAKARTA – Survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan naik, sementara dua pesaingnya Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo cenderung menurun.
Survei Indikator menanyakan kepada responden siapa tokoh yang akan dipilih apabila pemilihan presiden diadakan sekarang. Hasilnya, dalam simulasi 34 nama semi terbuka, Ganjar (31,1 persen) menjadi pilihan utama.
Prabowo (28,2 persen) mengikuti di peringkat kedua, lalu Anies di peringkat ketiga (20,2 persen). Sementara 31 nama lainnya tertinggal jauh dengan elektabilitas tak lebih dari 3 persen.
Meski demikian, jika dibandingkan dengan survei Indikator pada Juni 2023 maka terlihat ada penurunan elektabilitas untuk Ganjar dan Prabowo. Sebaliknya, Anies cenderung naik.
Pada Juni 2023, elektabilitas Ganjar sebesar 31,4 persen (turun 0,3 persen) dan Prabowo 31,6 persen (turun 3,4 persen). Sementara elektabilitas Anies 17,6 persen (naik 2,6 persen).
Lalu dalam simulasi 10 nama tertutup, Ganjar (32,4 persen) masih peringkat pertama, diikuti Prabowo (29,9 persen) dan Anies (20,6 persen). Tujuh nama lainnya hanya raih 4 persen suara atau kurang.
Baca Juga
Apabila kembali dibanding dengan simulasi 10 nama tertutup survei Juni 2023, juga tampak adanya tren penurunan elektabilitas Ganjar dan Prabowo. Sedangkan Anies kembali cenderung naik.
Saat itu, elektabilitas Ganjar sebesar 32,8 persen (turun 0,4 persen) dan Prabowo sebanyak 33,5 persen (turun 3,6 persen). Sementara Anies 17,8 persen (naik 2,8 persen).
Begitu juga dalam simulasi 3 nama tertutup. Elektabilitas Ganjar (35,2 persen) tetap yang tertinggi, Prabowo (33,2 persen) di urutan kedua, dan Anies (23,9 persen) ketiga.
Namun, jika dibandingkan dengan survei Juni 2023 maka elektabilitas Ganjar dan Prabowo cenderung menurun sedangkan Anies naik.
Dalam simulasi tiga nama tertutup pada Juni 2023, Ganjar memperoleh 35,7 persen suara (turun 0,2 persen) dan Prabowo 36,8 persen (3,6 persen). Sementara Anies menerima 21,5 persen suara (naik 2,4 persen).
Survei nasional Indikator ini diselenggarakan pada 15-21 Juli 2023 dengan jumlah 1.811 responden dengan wawancara d tatap muka. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan margin of error kurang lebih 2,35 persen.