Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) telah memberikan lampu hijau kepada Denmark dan Belanda untuk mengirim jet tempur F-16 ke Ukraina untuk mempertahankan diri dari agresi Rusia segera setelah pelatihan pilot selesai, kata seorang pejabat AS pada 17 Agustus, menurut Reuters.
Ukraina secara aktif mencari jet tempur F-16 buatan AS untuk membantu melawan superioritas udara Rusia.
Negara-negara utama yang memimpin koalisi pelatihan, Denmark dan Belanda, telah menanyakan Washington tentang jaminan resmi.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengirim surat kepada mitranya di Denmark dan Belanda untuk meyakinkan mereka bahwa permintaan itu akan disetujui, kata pejabat itu.
Dalam sebuah surat yang diperoleh Reuters, Blinken mengatakan AS mendukung keduanya - transfer pesawat tempur F-16 ke Ukraina dan pelatihan komprehensif pilot Ukraina di bawah bimbingan instruktur F-16.
Koalisi 11 negara akan mulai melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan F-16 pada Agustus di Denmark, dan pusat pelatihan akan didirikan di Rumania.
Baca Juga
Sementara berdasarkan dokumen yang bocor menunjukkan bahwa Rusia "telah membuat kemajuan yang stabil" dengan rencananya untuk memproduksi drone kamikaze Iran Shahed versinya sendiri untuk digunakan melawan target Ukraina, Washington Post melaporkan pada 17 Agustus.
Dokumen tersebut merinci bagaimana Rusia menyiapkan lini produksi di Tatarstan yang bertujuan untuk membangun 6.000 drone serang pada musim panas 2025, meningkatkan "teknik manufaktur Iran yang kuno", untuk menghasilkan drone yang lebih mematikan dalam skala yang lebih besar.
Rusia sering meluncurkan drone di malam hari untuk menguras informasi dan mendeteksi pertahanan udara Ukraina dan lebih lanjut menembakkan rudal dari pesawat atau pembawa rudalnya.