Bisnis.com, SOLO - UIN Walisongo Semarang telah menegaskan alasan mereka membuka Fakultas Kedokteran jauh sebelum muncul kritik IDI.
Belakangan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) angkat bicara soal 12 Universitas kompas membuka Fakultas Kedokteran.
Ke-12 kampus yang ramai-ramai membuka Fakultas Kedokteran antara lain IPB University, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Kemudian adapula Universitas Negeri Padang (UNP). Kemudian Universitas Pendidikan Nasional Veteran Jawa Timur (UPN Jatim), Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Universitas Bangka Belitung (UBB), Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Institut Kesehatan Medistra, serta Institut Kesehatan Deli Husada.
Anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Hasbullah Thabrany melontarkan beberapa hal yang berkaitan dengan fenomena ini.
Menurutnya, isu kekurangan dokter yang sempat disampaikan Presiden Joko Widodo awal tahun lalu tidak seharusnya langsung dijawab dengan banyak membuka Fakultas Kedokteran.
Baca Juga
“Saya tidak 100 persen setuju karena pendidikan kedokteran jadi seakan-akan jualan lewat isu krisis dokter. Menurut saya, ini tidak didasarkan pada kajian yang memadai. Memang, Indonesia ada masalah kekurangan dokter spesialis dan masalah distribusinya. Tapi kalau kekurangan dokter umum, sebenarnya tidak juga,” ujarnya Rabu (9/8/2023).
Tapi jauh sebelum kritik yang muncul, UIN Walisongo telah mengatakan bahwa salah satu alasan mereka segera membuka Fakultas Kedokteran adalah untuk memenuhi kekurangan dokter di Indonesia.
"Kebutuhan dokter di Indonesia masih dibawah standart kebutuhan dokter di Indonesia yang ditetapkan oleh WHO yaitu 1 dokter banding 1000 penduduk. Indonesia masih kekurangan 130 ribu dokter," bunyi keterangan di situs resmi UIN Walisongo.
"Dibukanya Fakultas kedokteran di UIN Walisongo menanggapi kebutuhan dokter dengan berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan dokter di Indonesia. Ini bentuk perwujudan UIN Walisongo sebagai Universitas kemanusiaan," lanjut mereka.
UIN Walisongo Semarang pun sudah sangat siap untuk membuka Fakultas Kedokteran tahun depan. Bahkan sudah ada sebanyak 41 Dokter siap bergabung menjadi tenaga pengajar di Fakultas Kedokteran UIN Walisongo.
Bergabungnya 41 Dokter ini menunjukan komitmen UIN Walisongo dalam membuka Fakultas Kedokteran UIN Walisongo dan tahapan selanjutnya dalam upaya percepatan pembukaan Fakultas. dr.Sugeng Ibrahim,M.Biomed,AAM menjadi Dekan Fakultas Kedokteran dibawah pimpinan Rektor UIN Walisongo Prof.Imam Taufiq,M.Ag.