Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki usia kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan, kedua belah pihak akan kerja sama dalam hal pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.
Deputi Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Vahd Nabyl A Mulachela membeberkan bahwa pemerintah akan belajar dari pengalaman Korea Selatan yang pernah memindahkan ibu kota dari Seoul ke Sejong.
Menurutnya, pemerintah serta Badan Otorita IKN telah melakukan konsultasi dengan pihak Korea Selatan. “Kami telah melakukan sejumlah konsultasi di antara otorita IKN dan pihak Korea Selatan yang cukup terbuka untuk membagikan pengalaman dan praktik terbaiknya,” tutur Nabyl dalam lokakarya mengenai hubungan Indonesia-Korea di Jakarta yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang bekerja sama dengan Korea Foundation.
Vahd menambahkan kedua belah negara pun melakukan kerja sama pembangunan infrastruktur air bersih di ibu kota baru.
Selain itu, Indonesia dan Korea Selatan telah menandatangani 102 nota kesepahaman (MoU) terkait pembangunan ibu kota baru. Salah satunya pembangunan saluran irigasi yang sejauh ini sudah mencapai 20 persen pengerjaan.
Selain proyek irigasi, perusahaan konstruksi asal Korsel juga menjajaki kemungkinan kerja sama pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda, yang akan dilakukan setelah pemerintah Indonesia menyelesaikan isu pembebasan lahan.
Baca Juga
Sementara itu, Dosen Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Korea University Profesor Jae Hyeok Shin mengatakan Korea Selatan dapat menjadi partner dalam hal pembangunan ibu kota baru terutama di bidang konstruksi, teknik, dan transportasi.
Indonesia dan Korea Selatan pun dapat membangun penelitian dan pengembangan bersama yang mengarah pada kemajuan teknologi dan berbagi ilmu pengetahuan di bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama, antara lain kecerdasan buatan, bioteknologi, serta ekonomi hijau.
“Prioritas Indonesia dalam pembangunan infrastruktur menghadirkan peluang yang sangat baik bagi perusahaan Korea untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek besar, terutama terkait ibu kota masa depan, Nusantara,” ujar Shin.