Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akan membahas investigasi lanjut mengenai korupsi Grand Prix F1. Sebagaimana diketahui, kasus korupsi tersebut melibatkan Menteri Transportasi S. Iswaran dan miliarder properti Ong Beng Seng di parlemen yang telah muncul di publik sejak pertengahan bulan lalu.
Dikutip dari Bloomberg pada Selasa (1/8/2023). Serangkaian skandal tersebut nyatanya menguji citra Singapura sebagai negara dengan pemerintahan yang bersih.
Apalagi, saat ini Lee bersiap-siap untuk menyerahkan tongkat estafetnya kepada para pemimpin baru. Anggota parlemen dari Partai Aksi Rakyat, yang berkuasa di Singapura, dan anggota oposisi mengajukan pertanyaan terkait penyelidikan korupsi dan kontroversi politik lainnya.
Menurut sumber pemerintah, Perdana Menteri Lee juga dijadwalkan membahas pengunduran diri ketua parlemen Tan Chuan-Jin dan anggota parlemen dari partai berkuasa Cheng Li Hui.
Pertanyaan parlemen termasuk jadwal pengungkapan penyelidikan yang telah dijalankan oleh otoritas. Para anggota parlemen dari pihak oposisi juga menanyakan apakah pemerintah menerima permintaan dari Inggris terkait dengan dugaan aset-aset yang tidak diungkapkan oleh Bernie Ecclestone senilai US$650 juta di sebuah bank di Singapura.
Pertama kalinya sejak 1986, penyelidikan korupsi di Singapura melibatkan seorang menteri senior. Namun, pejabat belum menjelaskan ruang lingkup investigasi mereka. Iswaran dan Ong ditangkap pada tanggal 11 Juli 2023 dan kemudian dibebaskan dengan jaminan.
Baca Juga
Iswaran 61 tahun dan Ong, 77 tahun, telah berinteraksi selama bertahun-tahun sehingga tidak ada kecurigaan. Kedekatan mereka seperti hal biasa pada umumnya dalam hubungan antara kedua pihak.
Namun, sebagai menteri di bidang perdagangan dan transportasi, Iswaran diketahui bersinggungan dengan taipan yang dikenal karena membantu membawa Grand Prix F1 ke Singapura.
Bukan itu saja, Iswaran diketahui telah memperjuangkan balapan malam F1 Singapura dalam berbagai kapasitasnya. Singapore GP Pte milik Ong dan badan pariwisata negara tersebut mendapatkan perpanjangan kontrak untuk menjadi tuan rumah balapan bergengsi tersebut hingga 2028.