Bisnis.com, JAKARTA - Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan tidak khawatir meski elektabilitasnya masih tertinggal dari Prabowo dan Ganjar dalam beberapa survei terakhir.
Anies meyakini, sudah jadi suatu hal yang wajar ada tren naik-turun dalam survei elektabilitas seorang calon presiden. Lagi pula, lanjutnya, masih ada waktu 6 bulan lagi sebelum pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
"Survei itu ada masa naik, ada masa turun, itu biasa. Nanti toh keputusannya survei yang paling akurat itu sensus tanggal 14 Februari [2024]. Itu paling akurat," jelas Anies di kediamannya, Jakarta Selatan pada Selasa (1/8/2023).l
Belakangan elektabilitas Anies selalu kalah dua calon bakal presiden lainnya yaitu Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Mantan gubernur DKI Jakarta ini pun mengatakan, hasil lembaga survei akan dijadikan pertimbangan untuk mengkoreksi diri menjadi lebih baik.
Ke depan, Anies dan KPP akan terus mensosialisasikan terkait gagasan yang akan mereka tawarkan untuk masyarakat ke depan.
"Yang penting sekarang kita sosialisasi terus, sampaikan yang menjadi gagasan," ungkap Anies.
Baca Juga
Sementara terkait sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan dampinginya di Pilpres 2024, Anies memilih irit bicara.
Dia menyatakan tak terlalu tertarik bicara banyak soal cawapres. Menurutnya, cawapres hanya tinggal menunggu pengumuman.
"Karena ini [cawapres] soal waktu saja kok," ungkapnya.
Anies menyatakan lebih suka berbicara soal program untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik. Dia meyakini, masyarakat lebih banyak bicara permalasahan yang dirasakan daripada soal calon presiden atau wakil presiden.
"Keluarga-keluarga ini ingin agar hasil pemilihan siapapun namanya, apapun partainya, ingin hidupnya lebih baik, pekerjaan lebih, banyak harga lebih murah, kesehatan lebih menjamin, dan itu yang menjadi fokus kita," ungkap Anies.