Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paus Fransiskus Desak Rusia Kembali Jalankan Kesepakatan Pangan Laut Hitam

Harga gandum melonjak sejak Rusia mundur dari kesepakatan pangan Laut Hitam, yang sebelumnya memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian melalui tiga pelabuhan.
Pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus melambaikan tangan saat tiba dengan mobil kepausannya untuk memimpin audiensi mingguan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Rabu (29/3/2023)./Bloomberg-Alessia Pierdomenico
Pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus melambaikan tangan saat tiba dengan mobil kepausannya untuk memimpin audiensi mingguan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada Rabu (29/3/2023)./Bloomberg-Alessia Pierdomenico

Bisnis.com, JAKARTA — Paus Fransiskus meminta Rusia kembali ke kesepakatan pangan Laut Hitam, yaitu mengizinkan Ukraina untuk mengekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan meskipun perang masih berlangsung.

Hal tersebut disampaikan oleh Paus Fransiskus dalam pesan mingguan Angelus di Lapangan Santo Petrus Vatikan, Minggu (30/7/2023). Paus meminta Rusia membatalkan keputusannya dalam meninggalkan kesepakatan pangan Laut Hitam.

Mundurnya Rusia dari kesepakatan itu per 17 Juli 2023 membuat ekspor biji-bijian Ukraina kembali terkendala.

"Saya memohon kepada saudara-saudara saya, otoritas Federasi Rusia, agar inisiatif Laut Hitam dapat dilanjutkan dan biji-bijian dapat diangkut dengan aman," ujar Paus Fransiskus Francis dalam pesan mingguan Angelus, Minggu (30/7/2023), dilansir dari Reuters.

Paus mengingatkan umat beriman untuk terus berdoa bagi martir Ukraina, karena perang menghancurkan segalanya, bahkan biji-bijian. Paus Fransiskus menyebut kondisi itu sebagai "penghinaan besar bagi Tuhan."

Pemimpin dari hampir 1,4 miliar umat Katolik dunia itu juga mengatakan bahwa tangisan jutaan saudara dan saudari yang menderita kelaparan membubung ke langit.

Rusia keluar dari kesepakatan Laut Hitam setelah menyampaikan tuntutannya untuk melonggarkan sanksi atas ekspor biji-bijian dan pupuknya sendiri tidak dipenuhi. Moskow juga mengeluhkan tidak cukupnya biji-bijian yang sampai ke negara-negara miskin.

Harga gandum global melonjak sejak Rusia keluar dari pakta tersebut, yang ditengahi oleh PBB dan Turki pada Juli 2022, dan mulai menargetkan pelabuhan Ukraina dan infrastruktur biji-bijian di Laut Hitam dan Sungai Danube.

Dalam sebuah pesan di Twitter, yang kini bernama X, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyambut baik kata-kata Francis.

"Reaksi para pemimpin agama dunia terhadap teror misil Rusia dan penghancuran produk pertanian Ukraina sangat penting untuk melindungi seluruh dunia, dan khususnya rakyat Afrika dan Asia, yang paling menderita dari ancaman kelaparan, dari ancaman krisis pangan," tulis Zelenskiy.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan untuk memasok Afrika dengan biji-bijian, sebagian gratis. Namun, Ketua Uni Afrika Azali Assoumani menjawab bahwa tawaran itu mungkin tidak cukup.

Sejak konflik di Ukraina pecah tahun lalu, Paus Fransiskus telah berulang kali mengutuk agresi Rusia, tetapi juga berusaha untuk menjaga saluran komunikasi terbuka dengan Moskow.

Pada Mei 2023, Paus menugaskan Ketua Konferensi Uskup Italia Kardinal Matteo Zuppi untuk bertindak sebagai utusan perdamaian. Zuppi sejauh ini telah berkunjung ke Kyiv, Moskow, dan Washington dan sedang mengerjakan repatriasi anak-anak dari Rusia dan wilayah yang dikuasai Rusia ke Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper