Bisnis.com, SOLO - Presiden Rusia, Vladimir Putin, dikabarkan telah menolak salah satu proposal yang bisa menjadi awal mula perdamaian dengan Ukraina.
Beberapa pemimpin Afrika belakangan berinisiatif untuk memberikan proposal kepada Vladimir Putin. Dalam proposal tersebut, ada beberapa hal yang bisa menjadi cikal bakal perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Dilansir dari Reuters, proposal tersebut menampilkan serangkaian langkah yang mungkin untuk meredakan konflik.
Beberapa langkah yang dimaksud termasuk penarikan pasukan Rusia, penghapusan senjata nuklir taktis Rusia dari Belarusia, penangguhan surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Putin dan keringanan sanksi.
Meski demikian, Putin telah secara tegas menolak proposal tersebut. Hal tersebut lantaran Ukraina seolah tak mau damai.
Terbaru, mereka meluncurkan serangan dengan menggunakan rudal Korea Utara.
Baca Juga
“Ada hal-hal yang hampir tidak mungkin diterapkan, seperti gencatan senjata. Tapi Ukraina malah sebaliknya, mereka melakukan serangan strategis, bagaimana kita menahan tembakan ketika mereka menyerang kita?” kata Putin dilansir Reuters.
Padahal, orang No.1 Rusia tersebut mengakui bahwa proposal ini seharusnya bisa jadi langkah awal untuk perdamaian dunia.
“Ini hanya bisa menjadi inisiatif bilateral. Tapi inisiatif [Afrika] menurut saya bisa menjadi dasar dari proses tertentu menuju resolusi damai, seperti inisiatif China, tidak ada persaingan atau kontradiksi di sini,” katanya.
Ukraina belum mau damai
Putin benar, Ukraina belum mau damai. Sebelum Afrika, China telah merilis beberapa proposal kepada Rusia. Proposal tersebut berisi 12 poin yang menyerukan de-eskalasi dan gencatan senjata di Ukraina.
Akan tetapi, Volodymyr Zelenskyy, presiden Ukraina, telah menolak gagasan gencatan senjata tersebut
Menurut mereka, genjatan senjata hanya akan membuat Rusia mengendalikan hampir seperlima negaranya dan memberi pasukannya waktu untuk berkumpul kembali setelah perang selama 17 bulan.
Dia juga mengatakan bahwa pembicaraan damai akan meminta Moskow untuk menarik pasukannya dari wilayah Ukraina yang diduduki, sesuatu yang dikatakan Rusia tidak dapat dinegosiasikan.