Bisnis.com, JAKARTA – Muncul dorongan dari beberapa pihak untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar.
Namun, upaya untuk melengserkan Airlangga Hartato dari kursi ketua umum partai, ditentang oleh sejumlah kader senior partai.
Awalnya, wacana munaslub disampaikan oleh anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam. Dia merasa tak puas dengan kinerja Airlangga yang menurutnya gagal menaikkan elektabilitas Golkar.
"Berpeluang juga karena munaslub maka pergantian ketua umum bisa mengarah ke sana, tergantung pemilik suara, kita kan bukan pemilik suara," jelas Ridwan saat dihubungi, Minggu (9/6/2023).
Selanjutnya, mantan Ketua Mahkamah Partai Golkar Lawrence T.P. Siburian dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham juga ikut mendukung wacana munaslub untuk melengserkan Airlangga.
Daftar Kader Senior Golkar yang Menolak Munaslub
1. Jusuf Kalla
Jusuf Kalla alias JK menyatakan penolakannya atas wacana penyelenggaraan munaslab untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar.
Baca Juga
JK menjelaskan, penyelenggaraan munaslub di tengah tahapan Pemilu 2024 yang tak lama lagi hanya akan merusak nama baik Partai Golkar.
"Sangat tidak setuju, karena itu akan lebih menurunkan marwahnya Golkar," ungkap JK ditemui usai seminar Pemuda untuk Politik di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).
Mantan wakil presiden ini pun mendorong agar setiap kader Golkar bersatu bukan malah terus mewacanakan munaslub. Dia takut perolehan suara Golkar di Pemilu 2024 akan terdampak secara negatif akibat wacana munaslub.
"Bagaimana bisa menang kalau pecah gitu? Kan ya harus bersatu dulu. Tujuannya apa? Berikanlah [kesempatan ke Airlangga], karena Airlangga sudah diberikan mandat," ujar JK.
2. Aburizal Bakrie
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical meminta kader untuk menghormati keputusan musyawarah nasional (munas) Partai Golkar 2019 yang menetapkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
Dia meminta seluruh kader tetap solid dan bersatu untuk memperkuat pemenangan Partai Golkar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Saya meminta seluruh kader Golkar menaati keputusan munas sebagai keputusan final dan tertinggi partai,” kata Ical dilansir dari Antara, Jumat (28/7/2023).
Hiruk pikuk permintaan munaslub, kata Ical, adalah langkah kontra produktif yang bertujuan melemahkan Partai Golkar untuk mempersiapkan diri menghadapi pemilu mendatang.
"Saya mengimbau kepada seluruh kader Golkar bersatu dan merapatkan barisan di bawah kepemimpinan Pak Airlangga Hartarto untuk menyukseskan tugas-tugas pemerintahan sampai 2024 dan melakukan konsolidasi partai di segala lini untuk memenangkan pemilu legislatif dan presiden,” katanya.
3. Agung Laksono
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyatakan tidak pernah merekomendasikan munaslub untuk melengserkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Pada Minggu (9/7/2023), Dewan Pakar Partai Golkar memang melaksanakan rapat rutin. Mereka pun mengeluarkan tiga rekomendasi.
Agung menjelaskan, tiga rekomendasi itu bagian dari upaya untuk memperkuat soliditas kader-kader Partai Golkar dalam menghadapi pileg, pilkada, serta pemenangan Airlangga sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
“Rekomendasi Dewan Pakar untuk menguatkan semangat kader-kader Partai Golkar di seluruh Indonesa dalam menghadapi Pemilu 2024. Tidak ada rekomendasi Munaslub. Saya selaku Ketua Dewan Pakar Partai Golkar menolak tegas adanya munaslub,” kata Agung dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (14/7/2023).
Oleh sebab itu, lanjutnya, yang menawarkan opsi munaslub merupakan pihak yang ingin mengganggu kekompakan Partai Golkar jelang Pemilu 2024.
“Ini ada penumpang liar yang tujuannya mengganggu soliditas Partai Golkar dengan menghembuskan isu munaslub dengan mengaitkan rekomendasi dari Dewan Pakar, padahal Dewan Pakar tidak ada sama sekali merekomendasikan Munaslub. Saya minta isu munaslub ini untuk dihentikan,” tegasnya.
4. Bambang Soesatyo
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet menilai bahwa belum ada keadaan genting yang mengharuskan partainya untuk melaksanakan munaslub partai dalam waktu dekat.
“Golkar masih baik-baik saja. Munas Golkar itu tahun depan, [tetapi] kalau ada satu kejadian yang luar biasa itu namanya munaslub dan bisa dilakukan kapan saja, dan hingga hari ini kita tidak mengetahui apakah ada peristiwa luar biasa atau tidak,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (26/7/2023).
Kemudian, saat dipertegas terkait dengan sikapnya apakah akan mendukung penuh Airlangga agar tetap mempertahankan bangku orang nomor satu di partai berlogo pohon beringin itu. Dia hanya irit bicara bahwa semua akan kembali pada situasi partai.
Kendati demikian, dia juga angkat bicara terkait dengan namanya yang masuk dalam bursa ketua umum selanjutnya. Menurutnya, selama ini dirinya memang terus menjadi calon kuat.
“Kan dari dulu saya sudah calon, tetapi saya tidak meneruskan saja. Kan saya enggak berusaha untuk pencalonan. Mudah-mudahan tahun depan ada konsolidasi, maka saya akan mencalonkan diri,” pungkas Bamsoet.