Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sahabat Luhut Jadi Pengganti Menlu China yang "Hilang" secara Misterius

Publik China sempat digegerkan dengan Menlu (Menteri Luar Negeri) mereka yang mendadak hilang.
Momen Wang Yi gandeng tangan Luhut
Momen Wang Yi gandeng tangan Luhut

Bisnis.com, SOLO - Publik China sempat digegerkan dengan Menlu (Menteri Luar Negeri) mereka yang mendadak "hilang".

Ialah Qin Gang yang telah absen dari pandangan publik selama lebih dari tiga minggu. Padahal seharusnya, Qin Gang terlibat dalam berbagai kalender diplomatik dan kenegaraan untuk negara tersebut.

Dilansir dari Al Jazeera, Qin tidak terlihat di depan umum sejak 25 Juni 2023 alias tiga minggu yang lalu. Kali terakhir terlihat, Qin melakukan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Rusia, Vietnam, dan Sri Lanka.

Imbasnya, China memutuskan untuk mencopot Menteri Luar Negeri (Menlu) Qin Gang setelah absen selama sebulan dari tugas publik dan digantikan dengan pendahulunya, Wang Yi.

"Legislatif tertinggi China memilih untuk menunjuk Wang Yi sebagai menteri luar negeri... saat mengadakan sesi pada hari Selasa. Qin Gang dicopot dari jabatan menteri luar negeri," menurut keterangan pertemuan tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (26/7/2023).

Sebagai informasi, Wang Yi ini memiliki kedekatan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

Keduanya pernah saling berpelukan saat bertemu di Bali. Luhut juga banyak mengunggah momen pertemuannya dengan Wang Yi.

Pada 5 April 2023 lalu, Luhut bahkan memosting momen dirinya digandeng oleh Wang Yi. Wang Yi tampak memegang lengan Luhut kala keduanya berjalan beriringan.

Untuk sekelas diplomat dunia, rasanya ada kedekatan sendiri antara Luhut dengan Wang Yi ini. Namun hal tersebut wajar.

Baik Luhut ataupun Wang Yi punya fokus yang sama dalam program dan proyek mereka.

Misalnya mengenai pengembangan Electric Vehicle. Luhut menulis di Instagram jika dirinya ingin kolaborasi antara kedua negara dalam bidang ini makin dekat.

Bukan tanpa alasan, pada bidang Eletric Vechile Indonesia dirasa punya market dan material (Lithium Battery dan Hidrogen), sementara China memiliki CATL yang sudah diakui dunia sebagai produsen baterai dengan teknologi paling mumpuni. 

Kerjasama Indonesia - China dalam bidang ini berpotensi akan sukses di masa depan, menurut Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper