Bisnis.com, JAKARTA - Serangan rudal Rusia pada malam 21 Juli menargetkan gudang biji-bijian di sebuah perusahaan pertanian di Oblast Odesa, melukai dua orang, kata Serhii Bratchuk, juru bicara administrasi militer Odesa.
“Saat fajar, Rusia menembakkan rudal jenis Kalibr dari pembawa rudal, yang bertugas di Laut Hitam pada malam hari. Sayangnya, terminal biji-bijian salah satu perusahaan pertanian di wilayah Odesa terkena serangan. Musuh menghancurkan 100 ton kacang polong dan 20 ton jelai,” katanya.
Dua orang terluka akibat pecahan kaca dan mendapat perawatan medis, juru bicara itu berkomentar.
Menurut Natalia Humeniuk, juru bicara Komando Operasi Selatan, pasukan Rusia menyerang dalam dua gelombang.
Awalnya, dua rudal Kalibr menghantam fasilitas tersebut. Setelah operasi penyelamatan dan likuidasi kebakaran sedang berlangsung, rudal lain menghantam lokasi tersebut, Humeniuk menjelaskan.
Ini adalah serangan keempat berturut-turut terhadap Oblast Odesa selama empat hari terakhir. Tiga serangan sebelumnya menargetkan pusat regional Odesa.
Baca Juga
Menurut pejabat Ukraina, Rusia mengincar infrastruktur pelabuhan dan pasokan biji-bijian, yang sebelumnya menghancurkan sekitar 60.000 ton biji-bijian.
Serangan itu terjadi tak lama setelah Rusia menarik diri dari Black Sea Grain Initiative pada 17 Juli, yang memicu kekhawatiran kerawanan pangan di seluruh dunia.
Kesepakatan itu, yang ditengahi pada Juli 2022 oleh Turki dan AS, memungkinkan Ukraina mengekspor produk pertaniannya bahkan di tengah invasi besar-besaran.