Bisnis.com, JAKARTA – Video terbaru memperlihatkan pimpinan tentara bayaran Rusia Grup Wagner Yevgeny Prigozhin muncul dan memberi pesan menohok kepada Rusia.
Rekaman yang diterbitkan oleh layanan pers Prigozhin di Telegram pada hari Rabu (19/7/2023), memperlihatkan Prigozhin menyambut para pejuangnya di Belarusia dan memberi tahu sedang mempersiapkan perjalanan baru ke Afrika.
Ini menjadi bukti video pertama keberadaannya sejak pemberontakan Wagner yang gagal bulan lalu.
“Selamat datang teman-teman! Selamat datang di tanah Belarusia. Kami bertarung dengan terhormat. Anda telah melakukan banyak hal untuk Rusia. Apa yang terjadi di depan adalah aib yang tidak perlu kita libatkan," kata Prigozhin.
Dilansir dari Aljazeera, Kamis (20/7/2023), Presiden Rusia Vladimir Putin, awalnya berjanji menumpas pemberontakan tersebut, tetapi kesepakatan yang dicapai oleh sekutunya, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, mencegah terjadinya konfrontasi bersenjata dengan Wagner.
Berdasarkan kesepakatan itu, Prigozhin dan para pejuangnya diharapkan memindahkan operasinya ke Belarusia. Namun awal bulan ini, Lukashenko mengatakan Prigozhin telah mengunjungi negara itu dan kembali ke Rusia.
Baca Juga
Setelah dikonfirmasi minggu lalu bahwa Prigozhin telah bertemu dengan Putin beberapa hari setelah pemberontakan yang gagal, Belarusia mengumumkan bahwa para pejuang Wagner akan melatih tentaranya di wilayah militer di bagian Tenggara Kota Minsk.
Dalam video tersebut yang keasliannya belum diverifikasi, Prigozhin mengatakan kepada anak buahnya untuk berperilaku baik terhadap penduduk Belarusia dan mengumpulkan kekuatan untuk Afrika.
Wagner telah memainkan peran yang semakin sentral dalam beberapa konflik internal yang telah berlangsung lama.
“Mungkin kami akan kembali ke SMO [operasi militer khusus di Ukraina] di beberapa titik ketika kami yakin bahwa kami tidak akan dipaksa untuk mempermalukan diri kami sendiri,” kata Prigozhin.
Sejak 2018, Wagner telah beroperasi di sejumlah negara Afrika, termasuk Republik Afrika Tengah (CAR), Libya, dan Mali.
Pada Senin (17/7/2023), Kepresidenan CAR mengatakan lusinan pejuang Wagner telah tiba untuk membantu mengamankan referendum konstitusional pada 30 Juli.
Video yang diambil setelah malam tiba juga menunjukkan Prigozhin menerima bendera hitam Wagner, dihiasi dengan moto "Darah, Kehormatan, Tanah Air, Keberanian", dari kamp mereka di Rusia Selatan.
Dmitry Utkin, mantan perwira pasukan khusus di intelijen militer GRU Rusia, yang membantu mendirikan Grup Wagner juga berbicara kepada orang-orang tersebut.
"Ini bukanlah akhir. Ini hanyalah awal dari pekerjaan terbesar di dunia yang akan segera dilakukan. Dan selamat datang di neraka,”kata Utkin.