Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang Minggu (16/7/2023), pembaca Bisnis.com tertarik dengan berita mengenai tentara bayaran Rusia Wagner yang disiapkan untuk menyerang negara selain Ukraina dalam waktu dekat.
Diberitakan Rusia saat ini sedang menyiapkan pasukan Wagner untuk maju dan melakukan penyerangan terhadap negara Belarusia.
Selain itu, berita mengenai data Dukcapil Kemendagri yang diduga dijual di dark web juga menjadi berita terpopuler di Bisnis.com.
Dugaan kebocoran data dari Dukcapil Kemendagri pertama kali dicuitkan oleh akun Twitter @DailyDarkWeb pada Sabtu (15/7/2023). Sekitar 337,2 juta data disebutkan telah dijual di situs gelap.
Adapun, berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler Bisnis.com pada Minggu (16/7/2023):
1. Bukan Ukraina, Wagner Disiapkan Serang Negara Ini dalam Waktu Dekat
Rusia diklaim tengah menyiapkan pasukan Wagner untuk maju dan melakukan penyerangan terhadap negara ini.
Juru bicara badan perbatasan Ukraina Andriy Demchenko mengatakan kelompok Wagner telah tiba di Belarusia, sehari setelah Minsk mengatakan tentara bayaran itu melatih tentara negara di tenggara ibu kota.
"Wagner ada di Belarusia," ujar Demchenko melalui Telegram yang dikutip dari Reuters, Minggu (16/7/2023). Bahkan beberapa sumber mengatakan bahwa tentara Wagner telah tiba dan melakukan pergerakan di Belarusia pada Selasa.
2. 337 Juta Data Dukcapil Kemendagri Diduga Dijual di Dark Web
Sekitar 337,2 juta Data dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri) dijual di situs Dark Web.
Dugaan kebocoran data dari Dukcapil Kemendagri pertama kali dicuitkan oleh akun Twitter @DailyDarkWeb, Sabtu (15/7/2023).
"Rumornya, data dari Ditjen Dukcapil Kemendagri (dukcapil.kemendagri.go.id) sedang dijual,” ujar akun Twitter @DailyDarkWeb. Dalam informasi tersebut, data yang diunggah oleh akun GOD User di Dark Web merupakan data kependudukan lengkap.
3. Emiten Prajogo Pangestu (CUAN) Simpan Utuh Dana IPO, Mengapa?
Sejak melantai Maret 2023, emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) belum merealisasikan sepeser pun dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO/Initial Public Offering).
Berdasarkan keterbukaan informasi laman Bursa Efek Indonesia, CUAN melaporkan dana bersih sebesar Rp363,93 miliar hasil IPO seluruhnya disimpan dalam bentuk giro di PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI).
Laporan tersebut menunjukkan belum terealisasinya dana IPO sesuai dengan rencana penggunaan dana di prospektus. CUAN merencanakan akan menggunakan Rp145,39 miliar dana untuk belanja modal guna pembangunan intermediate stockpile (ISP) yang berlokasi di Desa Mengkatip, Kecamatan Dusun Hilir, Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
4. Lelang Proyek Gedung Kementerian PUPR di IKN Dimulai, Nilainya Rp2,2 Triliun!
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melelang proyek pembangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian PUPR di Ibu Kota Nusantara (IKN) senilai Rp2,2 triliun.
Berdasarkan situs resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, Minggu (16/7/2023) pengumuman prakualifikasi telah dimulai pada 12 Juli 2023 lalu.
Tercatat sebanyak 43 peserta telah mengikuti proses lelang proyek tersebut. Adapun, pengumuman pemenang lelang dijadwalkan pada 12 September 2023. Sementara itu, penandatanganan kontrak akan dilakukan pada 20 September 2023 mendatang.
5. Selain Leasing Milik Mayapada Group, Bima Multi Finance Belum Penuhi Ekuitas Rp100 Miliar
Perusahaan pembiayaan PT Bima Multi Finance terpantau belum memenuhi ekuitas minimum Rp100 miliar, sebagaimana ketentuan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 35/POJK.0512018 (POJK 35/2018).
Tambahan perusahaan leasing yang belum memenuhi ekuitas minimum Rp100 miliar selain leasing milik Mayapada Group, yakni PT Topas Multi Finance.
Pada 31 Desember 2022, Topas Multi Finance memiliki total ekuitas senilai Rp92,47 miliar, menyusut 6,15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya bernilai Rp98,53 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Heliantono & Rekan, perusahaan leasing Bima Multi Finance mencatatkan total ekuitas minus senilai Rp149,29 miliar pada 31 Desember 2022. Posisi itu membaik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya meski masih menorehkan nilai minus Rp170,62 miliar