Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu Myanmar Jadi Pembahasan Para Menlu Asean, Ini Hasilnya

Menlu Malaysia mengungkapkan Indonesia sedang berusaha mencapai komunike untuk menyelesaikan masalah Myanmar.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama 10 Menlu Asean dalam rangkaian acara Asean Ministerial Meeting (AMM) 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta./Dok. Kemlu RI.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama 10 Menlu Asean dalam rangkaian acara Asean Ministerial Meeting (AMM) 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta./Dok. Kemlu RI.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kabir menyatakan bahwa isu Myanmar telah dibahas oleh semua negara anggota Asean dan dalam pertemuan di Indonesia sedang berupaya untuk mencapai komunike bersama. 

Menlu Zambry memberikan pernyataan setelah menjadi kordinator dalam Post Ministerial Meeting (PMC) 2023 dengan Kanada. 

"Itu telah dimusyawarahkan oleh semua anggota dan kami berangkat ke Indonesia dalam upaya penyelamatan untuk bisa mencapai komunike bersama," katanya saat ditanyai wartawan, di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Kamis (13/7/2023) malam. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa persoalan konflik di Myanmar masih dalam tahap proses pembicaraan. 

Adapun dia menyatakan bahwa Asean masih berupaya untuk menanganinya, karena semuanya membutuhkan proses. 

"Mereka masih menanganinya, karena ini adalah sebuah proses, tidak, karena kami masih punya waktu sampai besok," ujarnya. 

Sebelumnya, dia berperan sebagai kordinator negara dalam Post Ministerial Conference (PMC) Asean dengan Kanada. 

"Jadi sebagai koordinator negara untuk hubungan dialog Asean dan Kanada, saya ikut memimpin konferensi tingkat menteri Asean dengan Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Jolly sore ini," katanya. 

Dia menyatakan bahwa Malaysia kini menyerukan agar Asean dan Kanada dapat memperluas kolaborasi. "Malaysia menyerukan agar Asean dan Kanada memperluas kolaborasi dalam perdagangan dan investasi, termasuk mendukung UMKM dalam mengembangkan transisi digital, inovasi," ujarnya. 

Selain itu, juga diharapkan adanya investasi dan teknologi untuk mengatasi perubahan iklim, tantangan lingkungan melalui energi bersih dan terbarukan. 

"Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kemakmuran ekonomi berkenaan dengan lanskap geopolitik saat ini," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper