Bisnis.com, JAKARTA - Militer Ukraina melaporkan pertempuran sengit di Timur dan Tenggara untuk merebut kembali tanah yang direbut oleh Rusia saat berlangsung KTT NATO di Lithuania pada Selasa (11/7/2023).
Ukraina mengklaim pasukannya telah memukul mundur lusinan serangan Rusia melansir NDTV, Rabu (12/7/2023).
Presiden Volodymyr Zelensky yang mengungkap frustrasinya atas kegagalan NATO dalam menawarkan keanggotaan NATO-Ukraina menunjukkan bahwa tahap awal serangan balasan di kedua wilayah tersebut direncanakan.
Juru Bicara Staf Umum Ukraina, Andriy Kovaliov, mengatakan pasukan Ukraina telah memukul mundur pasukan Rusia yang didukung oleh serangan artileri di dekat dua kota di utara Bakhmut yang direbut pasukan bayaran Rusia Wagner pada akhir Mei 2023.
Situasi cair di dekat Bakhmut telah menjadi fokus banyak perhatian, terutama Ukraina mencatat kemajuan di pinggiran Selatan, khususnya wilayah strategis di Desa Klishchiivka.
Membebaskan desa strategis akan memberi keuntungan operasional bagi pasukan Ukraina yang berpotensi mengepung pasukan Rusia di Bakhmut, kata para analis.
Baca Juga
Pihak Ukraina mengatakan pada hari Senin (10/7/2023), pihaknya mengendalikan ketinggian yang mengelilingi desa dan memungkinkan untuk menembak sasaran (Rusia) di Bakhmut.
Sementara, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah memukul mundur sembilan upaya pasukan Ukraina di wilayah Donetsk bagian Timur, termasuk satu serangan di dekat Kliishchivka.
Di bagian Selatan, Ukraina mengatakan telah merebut kembali sekelompok desa pada awal perjalanan menuju Laut Azov yang bertujuan memutus jembatan darat Rusia yang menghubungkan Ukraina bagian Timur ke semenanjung Krimea yang dianeksasi pada tahun 2014.
Jenderal Ukraina, Oleksander Tarnavskyi, menulis di Telegram, bahwa pertempuran berkecamuk di seluruh sektor dan pasukannya berhasil menangkis 27 serangan musuh.
Dia memperkirakan kerugian Rusia selama 24 jam setara dengan beberapa ratus orang tewas dan terluka.