Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Ukraina merasa pesimistis terhadap hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO yang akan digelar di Vilnius, pada 11-12 Juli 2023.
Ukraina semakin pesimis dalam mengambil langkah maju untuk bisa bergabung dengan NATO di saat para pemimpin aliansi militer barat itu akan berkumpul di Ibu Kota Lituania, Vilnius.
Dilansir The Guardian pada Senin (10/7/2023), rezim Kyiv diperkirakan akan ditawari jaminan keamanan yang memungkinkan dalam KTT NATO. Jaminan tersebut berasal dari negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis dan Jerman. Bantuan serta pelatihan militer akan dilakukan berlanjut dalam jangka panjang.
Kyiv percaya bahwa keanggotaan NATO akan membawa prospek pertahanan payung nuklir barat, yang menjadi satu-satunya jaminan keamanan jangka panjang yang realistis.
The Financial Times melaporkan bahwa AS dan Jerman tidak akan menjamin Ukraina secara otomatis menjadi anggota NATO tanpa reformasi besar-besaran, pada Minggu (9/7/2023).
Pada KTT Bucharest April 2008, aliansi menyetujui pernyataan politik bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO, seperti dilansir dari TASS, pada Senin (10/7/2023).
Baca Juga
Meski begitu, aliansi tersebut menolak untuk menyajikan Rencana Tindakan Keanggotaan (MAP), mengingat ini adalah langkah pertama dalam prosedur hukum untuk bergabung dengan organisasi tersebut.
Parlemen Verkhovna Rada Ukraina menyetujui amandemen konstitusi yang mengabadikan aspirasi Kyiv untuk bergabung dengan NATO, pada Februari 2019.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kali menyatakan bahwa Kyiv membutuhkan jangka waktu tertentu untuk bisa bergabung dengan blok militer NATO.