Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Tegaskan Komitmen Bangun Postur Pertahanan RI

Menhan RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa ada penjajahan gaya baru, politik pecah belah dengan adu domba.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyambangi Istana Negara memenuhi panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (26/6/2023) sore. JIBI/Bisnis-Akbar Evandio
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyambangi Istana Negara memenuhi panggilan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (26/6/2023) sore. JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto berkomitmen untuk memperkuat postur keamanan dan pertahanan Indonesian.

Pernyataan itu diungkapkan karena saat ini  penjajahan lebih canggih, dan berbeda dengan dulu.

Dia menyatakan bahwa ada penjajahan gaya baru, bukan dengan mengirim pasukan seperti yang selama ini terjadi.

"Penjajahan sekarang bukan seperti dulu, ada penjajahan gaya baru, penjajahan zaman sekarang tidak mengirim pasukan, dia lebih canggih lagi," katanya, dalam kegiatan Prabowo Menyapa dikutip Senin (10/7/2023).

Prabowo mengatakan bahwa gaya baru penjajahan itu menggunakan strategi lama yakni politik pecah belah, dengan mengadu domba.

"Bahkan dia selalu akan memakai strategi yang lama yaitu pecah belah, adu domba, Divide Et Impera, adu domba, pecah belah, itu pelajaran mereka, itu pelajaran mereka, negara kaya negara kuat, tenang gampang, kita adu domba kita membuat negara itu ribut di antara mereka," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menekankan hal yang pernah dikatakannya dulu, bahwa negara yang kaya akan selalu diirik, diincar dan diganggu.

Dia menekankan bahwa maka sebuah negara harus kuat, jika tidak kuat maka akan mudah dirampok.

"Itu semua sebagaimana saya katakan dulu. Negara yang kaya selalu akan dilirik, selalu akan diincar, selalu akan diganggu oleh kekuatan-kekuatan lain, karena itu bangsa Indonesia harus kuat. Kalau kita kaya kita harus kuat, kalau kita kaya tidak kuat, kita akan di rampok, ini pelajaran manusia," ujarnya.

Sementara itu, dia mengungkap keheranannnya terhadap masyarakat yang mempertanyakan peran tentara yang kuat dalam suatu negara.

"Di tengah kita mau membangun kekuatan ada yang mengatakan untuk apa sih punya tentara yang kuat. Ini nalar atau tidak ya, kadang-kadang seolah pintar tapi tidak pintar, punya gelar tinggi tapi output-nya kok mengherankan," katanya.

Prabowo menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara keempat terbesar di dunia, tetapi tentaranya menjadi salah satu yang terkecil di dunia.

"Singapura tetangga kita negara hanya 5 juta warga, pesawat tempurnya lebih banyak dari pesawat tempur Indonesia. Lebih banyak dan lebih canggih lagi," ujarnya.

Dia menegaskan akan membangun kekuatan pertahanan, bukan untuk mengancam siapa-siapa, tetapi karena tidak mau diganggu lagi, tidak mau diadu domba dan ingin mempertahankan kekayaan negara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper