Bisnis.com, JAKARTA- Partai Gerindra menutup kemungkinan duet Prabowo Subianto Ganjar Pranowo sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Pilpres 2024.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengakui bahwa sebelumnya, Prabowo sempat ingin menggaet Ganjar sebagai cawapresnya. Meski demikian, dia menggarisbawahi itu hanya keinganan masa lalu.
"Tadinya ingin supaya kekuatan besar ini bergabung untuk kemajuan Indonesia Raya, kalau bisa calon dari PDIP dan Partai Gerindra jadi satu. Cuma karena waktu itu yang senior Pak Prabowo, Pak Prabowo kalau bisa yang jadi capres, ini [Ganjar] cawapres," ungkap Dasco di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (9/7/2023).
Meski demikian, lanjutnya, kini Gerindra dan PDIP sudah punya pilihan politik masing. Di satu sisi, Gerindra sudah mengusung Prabowo capresnya. Di sisi lain, PDIP juga sudah usung Ganjar sebagai capresnya.
Oleh sebab itu, Dasco pun meyakini duet Prabowo-Ganjar pada Pilpres 2024 tak dimungkinkan lagi.
"Kan di sana [PDIP] sudah deklarasi, di sini [Gerindra] sudah deklarasi [sehingga tak mungkin]," ungkapnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, dalam wawancara dengan Najwa Shihab pekan lalu, Prabowo mengaku sebenarnya dirinya ingin menggandeng Ganjar sebagai cawapresnya untuk Pilpres 2024. Meski demikian, kini hal itu semakin sulit terjadi.
Mengamini pernyatan Gerindra, pihak PDIP pun sempat menyatakan kesempatan duet Prabowo-Ganjar untuk Pilpres 2024 sudah tak mungkin terwujud.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, Ganjar sudah dideklarasikan menjadi capres usungan partai sehingga tak mungkin statusnya berubah jadi cawapres.
"Ini [deklarasi pencapresan Ganjar] merupakan suatu hal yang sangat kuat bagi baik basis terhadap desain partai, untuk bangsa, dan negara, maupun juga keteguhan dlm mengambil keputusan, sehingga kerja sama itu tetap menempatkan Pak Ganjar sebagai calon presiden," ucap Hasto di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).